Sampai sekarang erupsi belum berhenti, erupsi kegiatan gunung masih aktif, saya kira ikuti petunjuk yang diberikan oleh para pejabat, jangan lakukan kegiatan apapun kalau tidak ada petunjuk dari pejabat terkait

Jakarta (ANTARA) - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Ahmad Muzani meminta kepada para penyintas bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), untuk taat dan mengikuti arahan pemerintah demi keselamatan mereka.

"Sampai sekarang erupsi belum berhenti, erupsi kegiatan gunung masih aktif, saya kira ikuti petunjuk yang diberikan oleh para pejabat, jangan lakukan kegiatan apapun kalau tidak ada petunjuk dari pejabat terkait," katanya ditemui di Jakarta, Senin.

Ahmad Muzani menilai ketaatan masyarakat yang menjadi penyintas dalam bencana alam tersebut merupakan salah satu upaya agar tidak ada lagi warga yang menjadi korban susulan.

Baca juga: Pemerintah pastikan gudang logistik pengungsi Gunung Lewotobi aman

Meskipun kondisi yang dialami oleh para penyintas tidak mengenakkan, namun ia menekankan kepada masyarakat untuk mempercayai apapun yang diarahkan oleh pemangku kepentingan terkait, karena hal itu merupakan upaya untuk menyelamatkan masyarakat.

"Mereka (pemangku kepentingan terkait) yang tahu kapan masyarakat diizinkan dan dibolehkan untuk kembali ke tempatnya masing-masing," ujarnya.

Baca juga: BNPB pastikan kebutuhan dasar korban erupsi Lewotobi terpenuhi

"Sehingga masyarakat kami harap untuk sabar dan tenang, meskipun kondisinya sangat tidak menyenangkan," lanjutnya.

Ahmad Muzani juga menyampaikan pesan dari Presiden Prabowo Subianto, yang menyampaikan empati dan duka mendalam kepada masyarakat terdampak. Presiden Prabowo, kata dia, mengharapkan kepada masyarakat untuk tetap tabah, tenang, dan sabar, dalam menghadapi ujian ini.

"Insya Allah, pemerintah akan melakukan tindakan yang terbaik untuk masyarakat terdampak," ucap Ahmad Muzani.

Baca juga: Ketua MPR lelang 1 ton sapi untuk disumbangkan korban Gunung Lewotobi

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024