Bagus sekali, karena memang sepakbola atau olahraga itu memerlukan dana cukup besar, karena itu kebanggaan nasional

Jakarta (ANTARA) - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Ahmad Muzani mengapresiasi langkah Presiden Prabowo Subianto dalam mengeluarkan dana sebesar Rp200 miliar untuk pengembangan sepakbola di Indonesia.

"Bagus sekali, karena memang sepakbola atau olahraga itu memerlukan dana cukup besar, karena itu kebanggaan nasional," kata Ahmad Muzani di Jakarta, Senin.

Ahmad Muzani menilai sepakbola Indonesia yang kini tengah menjadi sorotan berhasil menunjukkan prestasi yang cukup membanggakan di level Asia.

Di samping itu, lanjutnya, saat ini Tim Nasional Sepakbola (Timnas) Indonesia juga tengah berupaya untuk dapat berpartisipasi dalam ajang Piala Dunia yang akan digelar pada 2026 mendatang di Amerika Serikat dan Kanada.

Baca juga: Ketum PSSI surati Menkeu soal pendanaan sepak bola RI

"Jika itu tercapai, inilah sejarah pertama kali dalam Republik Indonesia kita menjadi peserta Piala Dunia. Membanggakan sekali," ujar Ahmad Muzani.

Menurut Ahmad Muzani, dana sebesar Rp200 miliar yang diajukan oleh Presiden Prabowo merupakan harga yang sebanding dengan apa yang ditawarkan.

"Harganya ya kebanggaan kita, kebanggaan nasional, tentu saja ada harga yang harus dibayar," ucapnya.

Baca juga: Erick: PSSI kumpulkan dana Rp400 miliar dari sponsor untuk kebutuhan timnas

Sebelumnya, Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Indonesia (Ketum PSSI) Erick Thohir mengaku sudah dipanggil Presiden Prabowo Subianto terkait kebutuhan anggaran untuk mendukung sepak bola Indonesia.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu menyampaikan komitmen Kepala Negara untuk meningkatkan alokasi anggaran APBN dari sebelumnya sebesar Rp120 miliar menjadi di atas Rp200 miliar.

"Memang terakhir saya dipanggil Presiden Prabowo. Presiden komit angka yang lebih besar lagi. Kalau (kucuran APBN tahun sebelumnya) kemarin Rp120 miliar, beliau bilang ‘saya bisa bantu di atas Rp200 miliar’," tutur Erick Thohir.




Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024