Jakarta (ANTARA) - Dosen Pangan dan Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) Widjaja Lukito menyarankan hati ayam dan jeruk dimasukkan dalam menu program Makan Bergizi Gratis untuk mengatasi anemia atau kekurangan darah merah pada siswa.

"Saya menyarankan MBG itu ada hati ayam, kita kadang-kadang masih terlalu kebarat-baratan, misalnya mereka tidak makan jeroan, tetapi jangan salah, contoh hati ayam satu hari dua biji, itu perbaikan ke anemia jauh lebih dahsyat daripada pil besi," katanya saat ditemui di Jakarta, Senin.

Ia menjelaskan, hati ayam mengandung heme atau zat besi yang bisa diserap dengan cepat oleh sel-sel dalam tubuh manusia untuk mengatasi anemia.

"Hati ayam sudah menyediakan heme, oleh karena itu perbaikannya lebih cepat. Kalau mau pil besi, bisa ditambah vitamin C, atau dalam MBG itu alangkah baiknya ada jeruk, ada hati ayam, itu penyerapannya jauh lebih bagus," ujar dia.

Ia juga mengemukakan, berdasarkan penelitian apabila kandungan zat besi naik, maka daya ingat dan perhatian siswa bisa meningkat.

"Kalau zat besi naik, memori dan perhatiannya lebih bagus," ucapnya.

Widjaja juga menekankan pentingnya memperhatikan efektivitas pemberian makan bergizi gratis yang dapat menjangkau hasil klinis selain status gizi.

"Kalau anak diberikan makan bergizi, dan status gizinya membaik, bukan hanya status gizinya yang membaik, tetapi harus menjangkau clinical outcome (hasil klinis), misalnya lebih perhatian pada pelajaran, angka absensinya lebih rendah, perhatiannya lebih bagus," tuturnya.

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tahun 2024, sebanyak 32 persen remaja, utamanya remaja putri usia 15-24 tahun, mengalami masalah gizi anemia defisiensi zat besi, yang berisiko dapat melahirkan anak stunting.

Baca juga: BKKBN: Pentingnya deteksi anemia tiga bulan sebelum menikah
Baca juga: Guru Besar IPB: Makan bergizi gratis turunkan prevalensi anemia siswa

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024