Jakarta (ANTARA News) - Beberapa selebriti dunia melakukan aksi Ice Bucket Challenge atau menuangkan ember air es di atas kepala, serta menyumbangkan untuk melawan penyakit Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS), yang dikenal juga dengan penyakit Lou Gehrig.

Sejak bulan Juni, ribuan orang di seluruh dunia membuat dirinya basah kuyup, kemudian memposting aksi mereka secara online dan menantang orang lain untuk melakukan hal yang sama atau memberikan 100 dolar untuk penelitian ALS.

Hanya seminggu "ALS Ice Bucket Challenge" telah menjadi fenomena global dan membuat puluhan bintang basah kuyup, seperti Justin Bieber, Steven Spielberg, Lady Gaga, Britney Spears, Justin Timberlake, Taylor Swift, James Franco, Oprah Winfrey, Jennifer Lopez dan Jon Bon Jovi.

Bahkan politisi dan tokoh olahraga juga melakukan hal tersebut, diantaranya Gubernur New Jersey Chris Christie dan pemain basket LeBron James.

Pemain sepak bola asal Inggris David Beckham juga melakukan hal dengan bertelanjang dada seperti yang dilakukan bintang Piala Dunia Neymar asal Brazil dan Lionel Messi dari Argentina.

Mantan ketua US Federal Reserve, Alan Greenspan, terlihat gembira saat membuang air es ke atas kepala istrinya, pembaca berita MSNBC, Andrea Mitchell.

Pendiri Microsoft Bill Gates merekam video dirinya menuangkan air es ke kepalanya sendiri, menanggapi tantangan dari pemilik Facebook Mark Zuckerberg.

Ethel Kennedy (86) istri dari senator Robert Kennedy, menyiram dirinya sendiri dan menantang Presiden Barack Obama untuk melakukan hal yang sama. Obama menolak, namun berjanji untuk memberikan sumbangan, menurut Gedung Putih, seperti yang ditulis AFP.

Popularitas tantangan amal ini telah menyebar ke seluruh dunia dalam beberapa hari terakhir, terutama ke Inggris, Australia, Selandia Baru, Kanada dan Jerman.

Facebook mengatakan bahwa selama 1 Juni hingga 17 Agustus lebih dari 28 juta orang membicarakan tantangan tersebut di jaringan sosial, dan 2,4 juta video telah diposting.

Fenomena ini dapat dikaitkan dengan Pete Frates, atlet asal Boston yang berjuang dengan ALS dan menjadikan "Ice Bucket Challenge" sensasi untuk penggalangan dana virus tersebut.

Dana yang terkumpul mulai 29 Juli hingga 19 Agustus sebesar 22,9 juta dolar. Jauh lebih besar dibandingkan dengan tahun lalu sebesar 1,9 dolar dalam periode yang sama.

"Kita harus berhati-hati dalam pengambilan keputusan tentang bagaimana dana akan digunakan sehingga ketika orang melihat kembali acara ini pada 10 atau 20 tahun yang akan datang, Ice Bucket Challenge akan dilihat sebagai game-changer nyata untuk ALS, "kata presiden asosiasi Barbara Newhouse, seperti dikutip AFP.

Sekitar 30.000 orang Amerika mengidap ALS yang menyerang sistem saraf dan akhirnya membuat lumpuh. Sekitar 5.600 kasus ALS baru didiagnosa setiap tahun di Amerika Serikat.

Internet telah membantu menaikkan dukungan untuk penyakit tersebut, terutama memungkinkan organisasi untuk meningkatkan dana.

Beberapa ahli berpendapat bahwa gerakan ini fenomenal karena merupakan perpaduan antara 'narsis' dan pemberian nama yang unik untuk tantangan tersebut.

"Fenomena Ice Bucket Challenge mendunia karena campuran ampuh selebriti, kesederhanaan, dan komedi," kata sosiolog Jen Schradie, seorang kandidat doktor di University of California, Berkeley.

"Saya ragu kebanyakan orang yang berpartisipasi apakah mengetahui apa itu ALS, dan itu merupakan masalah clicktivism: tidak memiliki pemahaman yang mendalam atau pemikiran jangka panjang mengenai suatu penyebab," tambahnya, demikian AFP.
(*)

Penerjemah: Arindra Meodia
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014