Sama seperti ketika ada Pemilu di negara lain, kita diundang. Ini kegiatan rutin, kita saling tukar pikiran saling tukar pengalaman
Surabaya (ANTARA) - Peserta Indonesia’s Election Visit Program (EVP) 2024 yang dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia dari perwakilan Negara Swedia memuji sistem pemilihan umum di Indonesia, setelah melihat berbagai macam persiapan yang dilakukan khusus di Provinsi Jawa Timur, Surabaya.
"Saya mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi atas kesempatan yang diberikan KPU RI untuk melihat secara langsung proses Pemilu kepala daerah," kata salah satu Peserta EVP 2024 dari Perwakilan Kedutaan Besar Swedia di Jakarta, Gustav Dahlin, di Surabaya, Selasa.
Ia mengatakan sistem Pemilu Indonesia sangat bagus, karena dia baru mengetahui ada fenomena calon kepala daerah melawan kotak kosong. Artinya masyarakat masih diberikan kesempatan untuk memilih kotak kosong apabila tidak ingin memilih calon kepala daerah tunggal.
Ia mengatakan, calon kepala daerah tunggal di Swedia belum pernah terjadi. Oleh karena itu, pihaknya mengaku sangat senang sekali dapat mengamati secara langsung proses pemilihan calon kepala daerah di salah satu Kota di Indonesia yaitu Surabaya.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Mochammad Afifuddin mengatakan, Election Visit Program merupakan aktivitas rutin ketika pemilu atau pilkada diselenggarakan. KPU biasa mengundang penyelenggara pemilu dari negara lain, pemantau, kampus dan juga para peneliti atau pemantau pemilu.
Baca juga: KPU undang negara sahabat saksikan langsung Pemilu 2024
Baca juga: Sekjen DPR: EVP 2024 Bukti Komitmen Indonesia pada Kesepakatan AIPA
Baca juga: KPU: IEVP ajang promosikan demokrasi pemilu Indonesia
"Sama seperti ketika ada Pemilu di negara lain, kita diundang. Ini kegiatan rutin, kita saling tukar pikiran saling tukar pengalaman," ujar Afifuddin.
Ia menjelaskan kali ini daerah yang dipilih sebagai lokasi EVP adalah Provinsi Jawa Timur karena menarik. Ketiga calon gubernur yang berkompeitisi adalah perempuan, kemudian Pilkada Surabaya juga ada calon tunggal, sehingga menarik keingintahuan banyak orang.
Sementara itu, Staf Ahli Menteri Luar Negeri Bidang Hubungan Antar-lembaga Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Muhsin Syihab, mendorong agar program seperti itu dapat terus dilakukan.
"Kami tentu sangat mendukung dengan adanya program EVP ini, dan sudah pernah beberapa kali dilakukan. Hasilnya cukup positif untuk monitoring dan evaluasi dalam proses pemilihan umum dan sistem demokrasi kita," ungkapnya.
Sebanyak 36 negara dari berbagai benua hadir di Jawa Timur untuk mempelajari skema Pilkada Serentak 2024 melalui Indonesia’s Election Visit Program yang dilaksanakan dari tanggal 25 - 28 November di Surabaya.
Pewarta: Rachmat Hidayat
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2024