Kediri (ANTARA) - TNI Angkatan Udara menggelar latihan Angkasa Yudha 2024 yang merupakan latihan puncak Angkatan Udara untuk memelihara, meningkatkan, dan menguji kemampuan TNI AU secara menyeluruh di kawasan Bandar Udara Dhoho, Kediri, Jawa Timur, Selasa.

Komandan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan, dan Latihan TNI Angkatan Udara (Kodiklatau) Marsekal Madya TNI Arif Mustofa menjelaskan bahwa Bandara Dhoho, Kediri, dipilih sebagai lokasi latihan karena bandara itu baru beroperasi.

"Bandara Dhoho ini bandara yang baru beroperasi dan saya yakin konsep pengamanan dan konsep bagaimana kalau nanti bandara ini misalnya dikuasai musuh, kemudian bagaimana kita mengambilalih, kita latihkan," kata Arif saat meninjau latihan di area Bandara Dhoho, Kediri.

Ia menambahkan setelah latihan ini juga akan dikonsepkan sistem pengamanan Bandara Dhoho. Nantinya dari TNI AU juga membuatkan standar operasional prosedur (SOP) sehingga mengetahui hal yang harus dilakukan jika nanti bandara diambilalih musuh.

"Kami buatkan SOP kalau pun bandara ini diambil musuh, apa yang harus dilakukan oleh staf di bandara ini. Tujuan kami ke sana," katanya.

Baca juga: TNI AU libatkan maskapai sipil dalam latihan Angkasa Yudha

Arif menjelaskan latihan Angkasa Yudha 2024 ini melibatkan personel dan alutsista yang telah dipersiapkan melalui pembinaan dan pelatihan bertahap, bertingkat, dan berlanjut.

Latihan Angkasa Yudha juga bertujuan menguji doktrin, prosedur, serta keterpaduan operasi udara dalam menghadapi berbagai ancaman potensial di wilayah yurisdiksi nasional.

Konsep pelaksanaan latihan diawali dengan geladi posko. Pada tahap ini, TNI AU memfokuskan perencanaan dan pengendalian operasi udara melalui simulasi skenario berbasis doktrin dan konsep rencana operasi.

Kemudian geladi lapangan, yakni dilaksanakan di wilayah udara Lanud Iswahjudi, Pandanwangi, Lanud Abdurahman Saleh, dan Lanud Muljono hingga 26 November 2024.

Konsep geladi lapangan mencakup simulasi pertempuran udara dengan skenario musuh berkekuatan proporsional, taktik pertempuran, penerjunan pasukan, dan penggunaan alutsista pendukung lainnya.

Sedangkan untuk persiapan personel dan alutsista, yakni untuk personel yang terlibat telah menjalani pelatihan intensif untuk meningkatkan keterampilan dalam pengambilan keputusan militer, perencanaan operasi, dan koordinasi antarunsur dalam komando gabungan udara.

Baca juga: TNI AU masuki tahap latihan uji strategi udara pada Angkasa Yudha 2024

Sementara untuk alutsista yang digunakan juga telah diuji kesiapan dan kemampuannya sesuai kebutuhan skenario latihan.

Kemudian ada sasaran khusus, yakni geladi lapangan bertujuan menguji keterpaduan satuan dalam mengoperasikan dan menerapkan doktrin operasi udara gabungan serta menerapkan konsep rencana operasi yang telah dirancang sebelumnya di geladi posko.

Dalam latihan itu, tambahnya, dilakukan beberapa kegiatan, di antaranya perebutan bandara setelah dikuasai musuh dan juga ada operasi evakuasi medis dengan bantuan kesehatan yang ada di pesawat hingga dibawa ke rumah sakit.

Perebutan dimulai dengan prajurit yang turun dari pesawat dengan terjun payung dan melakukan operasi pembebasan area bandara yang dikuasai musuh. Hingga kemudian musuh berhasil dilumpuhkan.

Dalam kegiatan ini melibatkan total lebih dari 2.500 prajurit. Kegiatan latihan ini adalah manuver lapangan terakhir yang melibatkan hampir 80 pesawat tempur dan seluruh aset TNI AU.

Baca juga: TNI AU pastikan kesiapan sistem keselamatan saat latihan Angkasa Yudha
Baca juga: TNI AU gelar simulasi pertahanan siber dalam latihan Angkasa Yudha

Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2024