Mataram (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah (UIW) Nusa Tenggara Barat menyiagakan personel lengkap dengan seluruh sarana penanganan gangguan di lapangan untuk menjaga keandalan listrik pada momentum pemungutan suara dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2024.

"Dengan persiapan yang matang kami optimistis keandalan listrik akan tetap terjaga selama proses pemungutan hingga penghitungan suara yang berlangsung hari ini hingga selesai," kata Senior Manajer Pembangkitan PT PLN UIW NTB Umar Farouk Andy Saputro melalui keterangan resmi yang diterima di Mataram, Rabu.

Sebagai bentuk kesiapan di lapangan, PT PLN UIW NTB telah menggelar apel siaga secara serentak di seluruh unit operasional, termasuk Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Sumbawa dan UP3 Bima, dengan fokus menjaga keamanan pasokan listrik demi mendukung kelancaran proses demokrasi.

Baca juga: PLN menjaga keandalan listrik saat kunjungan Presiden di Sumbawa Barat

Dalam giat tersebut, General Manajer PT PLN UIW NTB Sudjarwo menegaskan kepada seluruh jajaran untuk fokus pada empat hal yang menjadi prioritas selama masa siaga.

"Kesiapan infrastruktur, kesiapan personel, komunikasi yang efektif, dan kolaborasi yang solid harus menjadi perhatian utama. Namun, yang paling penting adalah memastikan keselamatan diri, rekan kerja, dan peralatan dalam setiap aktivitas," ujar Farouk.

PLN juga membatasi pekerjaan terencana yang berpotensi mengganggu pasokan listrik selama masa siaga, kecuali untuk situasi darurat atau perbaikan yang diperlukan demi menjaga keandalan sistem.

Berbagai langkah strategis juga telah dilakukan, termasuk asesmen dan pemeliharaan preventif pada instalasi pembangkit, transmisi, dan distribusi.

Sistem kelistrikan di NTB diproyeksikan dalam kondisi siap mendukung kebutuhan listrik selama Pilkada. Pada hari pemungutan suara, sistem kelistrikan Lombok diperkirakan memiliki daya mampu pasok sebesar 392 MegaWatt (MW) dengan beban puncak 346 MW, sehingga terdapat cadangan operasi sebesar 46 MW.

Sementara itu, sistem kelistrikan Tambora diprediksi dalam kondisi siaga dengan daya mampu pasok 150 MW dan beban puncak 146 MW. Terdapat cadangan operasi sebesar 4 MW.

Untuk menjaga keandalan, PLN telah menyiapkan posko siaga di setiap unit operasional, melibatkan 842 personel PLN dan 1.112 tenaga alih daya (TAD). Posko ini dilengkapi dengan perangkat pendukung, seperti 17 Unit UPS, 46 Unit Genset, 24 Unit UGB, 4 Unit Crane, 208 Unit Mobil, 118 Unit Motor, dan 14 Unit SPKLU.

Selain itu, cadangan material distribusi utama telah disiapkan dalam status aman untuk mempercepat pemulihan jika terjadi gangguan.

Baca juga: PLN sukses jaga pasokan listrik pada momentum MotoGP 2024 di Mandalika

Baca juga: Srikandi PLN NTB berkomitmen dukung program peduli lingkungan

Selama masa siaga, PLN memprioritaskan pengamanan pasokan listrik di 22 titik penting, termasuk 11 kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan 11 kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) di NTB.

Pasokan cadangan, seperti genset, UPS, dan petugas siaga juga disiapkan untuk memastikan kelancaran operasional di lokasi strategis tersebut.

"Dengan segala kesiapan ini, dalam masa siaga hingga tiga hari setelah pemungutan suara, kami siap mendukung kelancaran proses demokrasi di NTB dengan menjaga listrik tetap andal di seluruh wilayah. Keamanan dan kenyamanan masyarakat menjadi prioritas utama kami," kata Umar.

Pewarta: Dhimas Budi Pratama
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.