Banda Aceh (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) menyebut banjir masih merendam sejumlah desa di Kecamatan Singkil, Kabupaten Aceh Singkil dengan ketinggian air mencapai 50 centimeter.

“Kecamatan Singkil saat ini masih banjir dengan ketinggian air 20-50 centimeter,” kata Kepala Pelaksana BPBA Teuku Nara Setia dalam keterangannya di Banda Aceh, Rabu.

Ia menjelaskan bencana alam ini mulai melanda Aceh Singkil sejak Sabtu (23/11) sore, yang diawali banjir bandang dan tanah longsor dipicu curah hujan intensitas tinggi di daerah itu.

Banjir bandang terjadi di Desa Bukit Harapan, Kecamatan Gunung Meriah, sedangkan tanah longsor terjadi di Desa Lae Riman, Kecamatan Simpang Kanan.

Baca juga: Ribuan warga terdampak banjir dipicu hujan deras di Aceh Singkil

Akibatnya, tiga unit jembatan dan empat unit rumah warga rusak akibat banjir bandang. Kemudian jalan penghubung antardesa longsor di dua titik di Desa Lae Riman, Kecamatan Simpang Kanan.

“Di Desa Bukit Harapan air sudah surut, serta jembatan saat ini dalam proses perbaikan. Kemudian longsor di Desa Lae Riman aman terkendali,” ujarnya.

Dalam dua hari terakhir, BPBD Aceh Singkil mencatat banjir meluas ke Kecamatan Singkil, yang hingga saat ini masih merendam permukiman penduduk di 15 desa meliputi Desa Teluk Rumbia, Rantau Gedang, Siti Ambia, Suka Makmur.

Selanjutnya, Desa Ujung Bawang, Pea Bumbung, Selok Aceh, Kuta Simboling, Takal Pasir, Pemuka, Kilangan, Ujung, Pulo Sarok, Teluk Ambun, dan Desa Pasar.

“Hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan terjadinya banjir yang menggenangi permukiman warga di Aceh Singkil dengan ketinggian air sekitar 20-50 centimeter,” ujarnya.

Baca juga: BPBA: Banjir masih genangi permukiman warga Subulussalam dan Singkil

Selain merendam rumah warga, BPBD Aceh Singkil mencatat banjir itu juga merendam sejumlah fasilitas umum seperti sekolah dasar, sekolah menengah pertama, madrasah ibtidaiyah, madrasah aliyah, dan dayah atau pesantren.

Selain itu, banjir juga merendam jalan antardesa kawasan Desa Teluk Rumbia dan Desa Rantau Gedang sehingga tidak bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat.

“Data sementara korban terdampak 6.339 jiwa dalam 1.577 kepala keluarga. Tidak ada pengungsi dan korban jiwa,” katanya.

Menyikapi bencana itu, kata Teuku Nara Setia, BPBD Aceh Singkil telah mengerahkan tim reaksi cepat (TRC) ke lokasi banjir bandang untuk pemantauan dan pembersihan. Pemkab Aceh Singkil juga telah meninjau lokasi, serta BPBD menurunkan alat berat ke lokasi banjir bandang untuk memperbaiki jembatan.

Baca juga: BPBA sebut banjir Pidie meluas menjadi 16 kecamatan

“BPBD beserta TRC juga turun langsung ke lokasi banjir di Desa Rantau Gedang dan Desa Teluk Rumbia dan juga menurunkan perahu polytelen ke Desa Teluk Rumbia,” ujarnya.

Pewarta: Khalis Surry
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024