Semarang (ANTARA News) - Lenovo, produsen PC (personal computer), tablet, "smartphone", dan perangkat penyimpan (storage) menargetkan meraih 20 persen pasar komputer di Indonesia pada akhir tahun ini.

"Sampai semester I 2014, Lenovo sudah mampu meraih pasar 15,6 persen di Indonesia. Sampai akhir tahun targetnya jadi 20 persen," kata Product Manager for Desktop, Lenovo Indonesia, Julius Tjin, di Semarang, Jumat.

Hal itu diungkapkan disela peluncuran produk PC multimode dan PC berbasis Intel Bay Trail, antara lain notebook Lenovo Yoga 2 Pro, Flex 14, dan desktop All in One, Flex 20 dan Horizon 27 di Semarang.

Menurut dia, berbagai keunggulan dihadirkan produk-produk terbaru Lenovo itu untuk semakin memanjakan para konsumen, baik untuk segmentasi kalangan pelajar, rumah tangga, maupun bisnis atau perkantoran.

"Semua produk Lenovo ini diharapkan mampu memberikan pilihan kepada semua segmen, mulai pelajar, mahasiswa, pebisnis hingga ibu rumah tangga sesuai dengan yang mereka mereka butuhkan," katanya.

Untuk PC, ia mengakui Lenovo tetap mempertahankan produk PC karena pangsa pasarnya sangat stabil dibandingkan dengan produk lain, seperti notebook dan smartphone, khususnya dari pengguna tradisional.

"Para pengguna tradisional masih setia pada PC. Jadi, kami tetap mempertahankan produk PC karena market (pasarnya, red.) di Indonesia relatif stabil, bahkan cenderung mengalami kenaikan," katanya.

Seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus membaik setiap tahunnya, Julius mengatakan pasar komputer di Tanah Air akan terus meningkat, terutama untuk penjualan produk-produk PC.

Sementara itu, Head of MNC Sales, Intel Indonesia Yohan Wijaya mengatakan prosesor Intel Bay Trail yang ditanamkan dalam produk Lenovo memiliki berbagai keunggulan, antara lain sangat hemat daya.

Dengan kelebihannya yang sangat hemat daya, ia mengatakan konsumen dapat menggunakan notebook mereka lebih lama tanpa harus terhubung dengan stop kontak listrik sehingga lebih nyaman.

Berbicara tentang pasar komputer di Indonesia, ia menyebutkan setidaknya ada tujuh kota besar yang dinilai paling potensial, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, dan Yogyakarta.

"Di luar tujuh kota besar itu, masih ada subcity-subcity lagi. Sebenarnya, market komputer di antara kota-kota besar itu tidak jauh berbeda. Ya, bergantung segmentasinya," kata Yohan.
(KR-ZLS)

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014