Jayapura (ANTARA) - Kapolres Puncak Jaya AKBP Kuswara mengatakan 10 korban pertikaian antar-pendukung pasangan calon dalam pemilihan kepala daerah pilkada (Pilkada) Kabupaten Puncak Jaya dievakuasi ke Jayapura.
Evakuasi korban pertikaian sudah dilakukan sejak Rabu (27/11), namun saat ini masih ada tiga korban yang belum bisa dievakuasi, karena terbatasnya penerbangan.
Baca juga: Polda Papua: Pendukung paslon di Puncak Jaya bawa kabur kotak suara
"Korban-korban yang sudah dievakuasi itu dirawat di RSUD Jayapura," kata AKBP Kuswara saat dihubungi dari Jayapura ,Kamis.
Kuswara mengatakan mereka dievakuasi, karena mengalami luka serius, sedangkan korban lainnya yang mengalami luka ringan, setelah mendapat perawatan diizinkan pulang.
Dari data yang dihimpun disebutkan bahwa 94 orang terluka serta 40 rumah dibakar .
Ia mengatakan pertikaian antar-pendukung pasangan calon itu sudah berulang kali terjadi. Oleh karena itu, pihaknya berharap para calon bupati dan wakil bupati dapat membantu meredakan pertikaian tersebut.
Baca juga: Tiga meninggal saat pasukan pengamanan surat suara dihadang di Torere, Puncak Jaya, Papua
Baca juga: Mulia di Papua mencekam, puluhan rumah terbakar
"Anggota masih terus bersiaga guna mengantisipasi aksi saling serang antara massa kedua pendukung calon bupati dan wakil bupati," kata Kuswara.
Pilkada di Kabupaten Puncak Jaya diikuti dua pasangan calon bupati dan wakil bupati, yaitu pasangan Yuni Wonda-Mus Kogoya dan pasangan Miren Kogoya-Mendi Wonorengga.
Pewarta: Evarukdijati
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024