Said Aqil-perwakilan perusahaan Vietnam bahas hubungan negara ASEAN

Jakarta (ANTARA) - Mantan Ketua Umum Nahdlatul Ulama (NU) KH Said Aqil Siradj menerima kunjungan perwakilan perusahaan asal Vietnam, PT Alliex Vietnam JSC, guna membahas pembangunan berkelanjutan dan meningkatkan hubungan di antara negara-negara ASEAN.

Pertemuan tersebut, menurut Said Aqil, diharapkan menjadi langkah penting menuju pembangunan damai kawasan ASEAN dari perspektif keselarasan antara pembangunan ekonomi dan nilai-nilai budaya.

"Mari kita mewujudkan dunia tanpa peperangan dan membangun jalan menuju perdamaian adalah misi kita bersama,” kata Ketua Umum PB NU periode 2010 hingga 2021 itu dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Said Aqil mengatakan pertemuan tersebut mendiskusikan visi bersama mengenai keselarasan antara pembangunan ekonomi dan nilai-nilai budaya.

"Saya sangat memperhatikan pendidikan, dan banyak murid saya yang belajar di berbagai negara, termasuk Korea dan Jepang. Saya menyambut baik kunjungan Anda sekalian," kata Said Aqil.

Untuk pembangunan ASEAN, kata Said Aqil, sangat penting untuk menyeimbangkan modernisasi ekonomi dengan nilai-nilai budaya masing-masing negara.

Sementara itu, CEO PT Alliex Vietnam JSC Park Byoung-gun menyatakan Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya, namun pemerintah harus menghadapi sejumlah tantangan agar masyarakat dapat menikmati sumber daya tersebut.

Park sangat mendukung kerja sama antarnegara Asia dan berencana mengembangkan bisnis lebih lanjut di kawasan ASEAN dengan memanfaatkan nilai-nilai yang dimiliki setiap negara.

"Perusahaan kami bertujuan berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan di kawasan ini melalui inovasi teknologi," ujar Park.

PT Alliex Vietnam JSC merupakan perusahaan berbasis di Vietnam dan Korea Selatan tersebut, menyediakan platform pembayaran terintegrasi dengan menyederhanakan berbagai jenis transaksi, seperti pembayaran tagihan, pembelian pulsa, transfer uang, dan pembayaran lainnya, melalui satu sistem.

Di Indonesia, perusahaan ini juga aktif membangun jembatan hubungan Indonesia-Jepang melalui dukungannya terhadap yayasan pendidikan Sakuranesia.