Cuci tangan pasti penting
Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Selatan (Sudinkes Jaksel) mengingatkan anak di daerah itu untuk konsisten mencuci tangan guna mencegah stunting pada mereka.
"Cuci tangan pasti penting, tangan yang kotor membawa kuman penyakit," kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan Yudi Dimyati saat dihubungi di Jakarta, Jumat.
Yudi mengatakan kebiasaan cuci tangan harus dipraktikkan terus menerus sehingga menjadi kebiasaan.
"Tujuannya untuk mencegah berbagai penyakit yang rentan pada anak-anak seperti diare," katanya.
Menurut dia, jika anak sakit, penyerapan nutrisi anak akan terganggu, sehingga otomatis tumbuh kembangnya terganggu.
Baca juga: RSUD Tamansari luncurkan aplikasi untuk pantau anak stunting
"Anak sakit, pola makannya akan berubah, apalagi penyakit akibat tidak menjaga kebersihan tangan yang paling sering adalah diare, makanan akan susah masuknya," jelasnya.
Dengan mencuci tangan memakai sabun merupakan salah satu cara paling efektif untuk membunuh kuman penyakit dan mencegah penyakit menular yang bisa berkontribusi pada stunting.
Agar hasilnya maksimal, ia menyarankan, agar mencuci tangan dengan sabun harus menyeluruh seperti meliputi telapak dan punggung tangan, sela-sela jari, serta ujung-ujung kuku.
Membentuk kebiasaan ini tentunya harus konsisten. Salah satunya dengan terus mengingatkan setelah beraktivitas agar anak selalu rajin untuk mencuci tangan.
Upaya cuci tangan ini juga diharapkan mampu membiasakan anak-anak untuk hidup bersih dan sehat sejak dini.
Baca juga: Jakpus gencarkan publikasi terkait konvergensi cegah stunting
Berdasarkan pendataan melalui program Grebek Stunting di Jakarta Selatan, terdapat 58.291 anak di Aplikasi Elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) dan telah ditemukan 1.053 bermasalah gizi dan dari jumlah ini di antaranya 719 balita terindikasi stunting pada awal 2024.
Pada 2023, Pemkot Jaksel berhasil menjangkau 615 balita terindikasi stunting dan 68 balita lulus sampai Desember 2023 atau mencapai 11 persen.
Sebelumnya, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes dr. Maxi Rein Rondonuwu mengatakan cuci tangan pakai sabun merupakan salah satu fokus utama dari program nasional sanitasi total berbasis masyarakat yang diselenggarakan oleh pemerintah Indonesia.
Dikatakan, cuci tangan memakai sabun merupakan teknik dasar penting pencegahan penyebaran penyakit menular. Tingkat keberhasilannya 85 persen dapat mencegah penyakit dan 15 persen mencegah supaya sakitnya tidak menjadi berat.
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2024