Jakarta (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI mengoptimalkan dana Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) serta penguatan sinergi dengan pemerintah dan swasta, dalam mendukung program prioritas kesehatan nasional.

"Dengan mengaitkan isu kesehatan ke dalam program zakat, kita dapat menarik lebih banyak partisipasi pemberi zakat (muzaki) untuk berkontribusi bagi peningkatan kesehatan," kata Pimpinan Baznas RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Saidah Sakwan melalui keterangan di Jakarta, Jumat.

Saidah mengungkapkan Baznas telah mengalokasikan dana yang cukup signifikan untuk program kesehatan yang mencakup akses layanan dasar, tanggap darurat, dan pengentasan stunting, sebagai bentuk dukungan nyata di bidang kesehatan.

Hal tersebut, lanjut dia, dibuktikan dengan alokasi dana ZIS senilai Rp125 miliar untuk kesehatan pada 2023, dimana pada tahun ini jumlahnya meningkat menjadi Rp148 miliar, dengan fokus pada akses layanan kesehatan dasar, tanggap darurat, dan pengentasan stunting.

Baca juga: Zakat efektif mengatasi masalah stunting

"Kami juga fokus pada integrasi data mustahik dan pasien kurang mampu, pemberdayaan kesehatan, dan penyediaan layanan kesehatan preventif dan kuratif. Hal ini sangat penting untuk menjangkau masyarakat di wilayah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal)," ujarnya.

Saidah menekankan zakat memiliki landasan syari yang kuat untuk mendukung program kesehatan.

"Zakat untuk kesehatan sejalan dengan maqashid syariah, yaitu menjaga jiwa. Selain itu, zakat mempererat hubungan spiritual antara muzaki dan mustahik, sekaligus membantu mustahik mengentaskan dari kemiskinan, kekurangan gizi, dan kelaparan," jelasnya.

Saidah juga menyebutkan pengentasan kemiskinan ekstrem dan stunting menjadi salah satu fokus utama di Baznas, dimana dana ZIS yang dikelola telah terbukti berkontribusi dalam mendukung anggaran perlindungan sosial.

"Kami sangat terbuka untuk kerja sama lebih luas dalam mendukung program kesehatan prioritas pemerintah. Dengan dana zakat, kami yakin dapat meningkatkan kualitas kesehatan mustahik di seluruh Indonesia," kata Saidah Sakwan.

Baca juga: Kemensos-Baznas teken MoU pacu penyelenggaraan kesejahteraan sosial
Baca juga: Menko PMK ungkap pentingnya zakat untuk keadilan sosial di Indonesia

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024