KBRI Kiev bersama disabilitas Ukraina gelar pentas boneka budaya RI

Jakarta (ANTARA) - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kiev bekerja sama dengan Organisasi Persatuan Warga Disabilitas Kota Kremenchuk, Provinsi Poltava, Ukraina, mengelar pentas teater boneka di Gedung KBRI, Kamis (28/11).

"Kami berharap kolaborasi yang indah ini dapat terus berkembang dan mempererat hubungan budaya antara Indonesia dan Ukraina, serta memberikan inspirasi bagi kita semua dalam merayakan keberagaman budaya dan inklusivitas", kata Dubes RI untuk Ukraina, Arief Muhammad Basalamah dalam siaran pers KBRI Kiev di Jakarta, Jumat.

Dubes Arief menyampaikan apresiasi atas inisiatif Organisasi Persatuan Warga Disabilitas Kremenchuk yang memperkenalkan cerita rakyat dan budaya tradisional Indonesia kepada masyarakat Ukraina.

KBRI Kiev berharap agar kegiatan tersebut dapat memperkuat persahabatan dan juga kerja sama budaya antara kedua negara.

Sementara itu, Ketua Organisasi Andriy Melnyk, yang juga merupakan pegiat budaya Indonesia di Kota Kremenchuk, kerap mempromosikan budaya Indonesia kepada masyarakat setempat.

Teater boneka dimainkan oleh penyandang disabilitas remaja hingga dewasa dari Kota Kremenchuk, yang berjarak sekitar empat jam dengan kendaraan dari Kota Kiev.

Teater tersebut menampilkan cerita rakyat Jawa yang diadaptasi dengan judul Hadiah dari Sang Bangau dan berkisah tentang seorang pemuda miskin yang berbakti dan penyayang binatang.

Dalam acara tersebut turut hadir pejabat Pemerintah Kota Kremenchuk di antaranya Kepala Dinas Perlindungan Sosial dan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, mahasiswa serta masyarakat setempat.

Pertunjukan tersebut disambut hangat oleh para pengunjung, yang kagum melihat kegiatan aktif para penyandang disabilitas dan dapat berkolaborasi dengan budaya Indonesia, seperti dikutip dari siaran pers tersebut

Pentas Teater Boneka merupakan bagian dari upaya KBRI Kiev untuk menciptakan ruang yang inklusif bagi penyandang disabilitas Ukraina guna menunjukkan bakat dan potensi mereka melalui seni budaya.

Acara tersebut sekaligus mencerminkan bahwa seni pertunjukan dapat menjadi jembatan untuk mengatasi hambatan sosial dan budaya, serta mendorong interaksi antara masyarakat kedua negara.