Jakarta (ANTARA) - Tidak cuma menang, tapi juga mendominasi lalu lintas bola. Penggemar Manchester United pasti merasakan keasyikan penampilan timnya kala menaklukkan Bodoe/Glimt 3-2 dalam pertandingan Liga Europa, Jumat dini hari lalu.

Bahkan Michael Owen, mantan bintang Manchester United yang kini pengamat sepak bola, terkesiap karena mendapati bekas klubnya itu bermain dalam gaya yang tak terlihat selama sebelas tahun terakhir.

"Man United seketika menarik lagi untuk ditonton! Memang masih butuh peningkatan, tapi tim ini sekarang memiliki potensi yang terlihat jelas," tulis Owen dalam akun X-nya, pada Jumat.

Untuk kedua kali sejak ditangani Ruben Amorim, United tampil dengan filosofi bermain yang jelas yang bakal menjadi bedak permanen untuk wajah permainan Setan Merah seperti dia mendandani Sporting Lisbon selama sekian lama.

Setelah ditahan seri 1-1 oleh Ipswich Town dalam pertandingan Liga Inggris akhir pekan lalu, Amorim meminta pendukung Setan Merah bersabar dan bersiap menghadapi momen menyakitkan sebelum tim kesayangannya terbiasa dengan sistem permainan yang sebelum ini tidak mereka akrabi.

Tapi pertandingan melawan Bodoe/Glimt itu menguakkan fakta yang tak terlihat selama ini bahwa Man United tak lagi membosankan seperti dulu.

Sistem tiga bek tengah dalam pola 3-4-3 memang belum padu benar, tapi kala melawan Bodo/Glimt pola itu terlihat efektif membawa United mendikte lapangan.

Apakah karena Bodoe/Glimt tim lemah? Tidak juga.

Jika dua pertandingan terakhir yang dijalani United menjadi parameter, maka klub Norwegia ini memang kalah kuat ketimbang Ipswich yang mengimbangi Setan Merah 1-1. Tetapi jika melihat postur Bodoe/Glimt, klub ini jauh di atas Ipswich.

Selain juara bertahan Liga Norwegia dan tengah memuncaki klasemen liga negara itu untuk musim ini, Bodoe/Glimt juga telah memenangkan dua dari empat pertandingan Liga Europa, termasuk dari salah satu raksasa sepak bola Portugal, Porto, pada 25 September.

Tapi memang terlalu dini untuk menyimpulkan sampai di mana kemajuan United.

Amorim sendiri bukan pelatih yang cepat berpuas diri. Dia justru orang yang haus kesempurnaan sehingga kemenangan yang diperoleh timnya akan dipandangnya cacat jika diwarnai oleh kesalahan yang tidak perlu.


Baca juga: Drama lima gol warnai kemenangan Manchester United atas Bodo/Glimt
Baca juga: Amorim: Manchester United pantas menang lawan Bodo/Glimt


Halaman berikuy: Amorim yang Perfeksionis

Copyright © ANTARA 2024