Jakarta (ANTARA) - Pendiri Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) Dino Patti Djalal menyatakan bahwa sebagai negara terbesar dan terkuat di Asia Tenggara, Indonesia harus memastikan diplomasinya terus setia kepada kawasan tersebut.

“Satu-satunya tempat di dunia yang bagi Indonesia wajar mengambil peran sebagai pemimpin di tingkat kawasan adalah Asia Tenggara,” ucap Dino dalam pernyataan pembukanya pada agenda Conference of Indonesian Foreign Policy (CIFP) yang diselenggarakan oleh FPCI di Jakarta, Sabtu.

Fokus terhadap Asia Tenggara tersebut, kata Dino, merupakan salah satu usulan kebijakan yang hendak disampaikan FPCI kepada Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Luar Negeri Sugiono.

Ia berkata, Asia Tenggara adalah rumah, keluarga, dan benteng yang "tak tergantikan" bagi Indonesia, sehingga wajar apabila Indonesia harus terus menguatkan dan memberdayakan posisinya di kawasan.

Dengan demikian, mantan wakil menteri luar negeri RI tersebut mendorong Presiden Prabowo dan Menlu Sugiono untuk kembali melakukan kunjungan ke negara-negara Asia Tenggara dalam tiga hingga enam bulan mendatang.

Terlebih lagi, Presiden Prabowo baru saja merampungkan kunjungan kenegaraannya selama lebih dari dua pekan ke China, Amerika Serikat, Peru, Brazil, Inggris, dan Uni Emirat Arab.

Dino menegaskan pentingnya kunjungan ulang tersebut adalah karena delapan dari 11 pemimpin di Asia Tenggara adalah pemimpin baru yang baru menjabat kurang dari tiga tahun.

“Dengan demikian, inilah waktu yang sempurna bagi Presiden Prabowo untuk memimpin barisan pemimpin baru Asia Tenggara ini, terlebih karena ada yang memperingatkan bahwa hubungan antara pemimpin ASEAN saat ini tak sedekat jalinan beberapa dasawarsa lalu,” ucap pendiri FPCI itu.

Sebelum dilantik sebagai Presiden RI, Prabowo sempat mengadakan lawatan ke sejumlah negara Asia Tenggara dalam beberapa fase pada September lalu. Saat itu, Prabowo berkunjung ke Brunei Darussalam, Laos, Kamboja, dan Malaysia, kemudian Vietnam, Thailand, dan Filipina.

Baca juga: Membangun citra politik, hukum, dan keamanan Indonesia di mata dunia
Baca juga: Indonesia soroti tantangan politik-keamanan ASEAN
Baca juga: FPCI sebut negara mitra Asia Tenggara harus perkuat strategi diplomasi

Pewarta: Nabil Ihsan
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024