Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pertanian (Kementan) mengungkapkan Indonesia memerlukan tambahan sebanyak 27.269 penyuluh pertanian untuk mencukupi kebutuhan satu desa satu penyuluh.

Menteri Pertanian Suswono di Jakarta, Rabu mengatakan, saat ini jumlah penyuluh pertanian sebanyak 47.955 orang terdiri dari 27.476 penyuluh PNS dan 20.479 Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (THL-TBPP).

Dengan jumlah desa mencapai 75.224 desa/kelurahan, katanya di acara Wisuda Nasional Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) di Auditorium Kementan, setiap penyuluh pertanian membina satu hingga dua desa.

"Kondisi ini kurang sejalan dengan Undang-undang Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan Pemberdayaan Petani yang membutuhkan sekurang-kurangnya satu penyuluh untuk tiap desa. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut diperlukan tambahan 27.269 penyuluh pertanian," katanya.

Suswono mengakui, keberadaan penyuluh pertanian saat ini belum dapat memenuhi kebutuhan baik jumlah maupun profesionalitasnya.

Bahkan, lanjutnya, jumlahnya semakin berkurang, namun di sisi lain tuntutan terhadap profesionalitas penyuluh pertanian oleh petani semakin tinggi.

Sementara itu pada kesempatan tersebut Mentan mewisuda sebanyak 598 orang PNS lulusan Diplomat empat ahli penyuluhan yang berasal dari enam STPP yakni STPP Medan, STPP Bogor, STPP Magelang, STPP Malang, STPP Gowa dan STPP Manokwari.

"Jumlah ini saya anggap masih relatif sangat kecil jika dibandingkan dengan kebutuhan ideal penyuluh pertanian satu desa satu penyuluh," katanya.

Mentan mengharapkan STPP untuk terus berinovasi sehingga lulusannya siap untuk bekerja dan mampu bermitra dengan petani, serta mandiri dan berdaya saing.

Saat ini STPP telah memiliki 4.993 alumni yang terdiri dari 336 dari Program Studi Penyuluh Perkebunan, 1.975 orang program studi Penyuluh Pertanian dan 2.700 orang dari program studi Penyuluh Peternakan.

Pewarta: Subagyo
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014