Prinsip untuk pengendalian hama jadi pencegahan akses itu harus berdasarkan prinsip ERD yaitu exclusion, restriction, dan destruction

Jakarta (ANTARA) - Ahli pengawasan keamanan pangan Andika Prakoso menjelaskan pendekatan ERD atau Exclusion, Eestriction, dan Destruction untuk mencegah akses masuk hama ke fasilitas penyimpanan pangan olahan.

"Prinsip untuk pengendalian hama jadi pencegahan akses itu harus berdasarkan prinsip ERD yaitu exclusion, restriction, dan destruction," kata Andika dalam diskusi daring yang dipantau di Jakarta, Senin.

Ia menjelaskan exclusion menekankan metode pembasmian hama hanya berlaku pada jenis-jenis hama tertentu, sehingga perlu adanya penyesuaian antara hama yang rentan menyerang fasilitas penyimpanan pangan olahan dengan cara membasminya.

Baca juga: BPOM ingatkan pentingnya tata kelola pengendalian hama pangan olahan

"Contoh lampu nyamuk, tapi digunakan buat menangkap lalat. Mungkin ada beberapa yang tertangkap tapi itu tidak spesial untuk lalat," ujar dia.

Kemudian aspek restriction yakni membatasi kondisi lingkungan untuk membuat tempat tersebut menjadi kurang atau tidak disukai oleh hama. Misalnya, menyimpan pangan sebaiknya di tempat yang tidak memiliki kelembapan tinggi karena kondisi tersebut disukai oleh hama.

Sedangkan destruction adalah konsep pembangunan ruangan yang dapat mengurangi risiko serangan hama dan membantu pemberantasan hama. Contohnya, menutup rapat titik-titik tertentu dalam ruangan yang berisiko menjadi jalur masuk atau tempat berlindung hama.

Lebih lanjut Andika menjelaskan terdapat tiga hal yang dapat menarik hama yakni makanan, suhu, dan tempat bersarang.

Baca juga: Unsri edukasi masyarakat desa kendalikan hama tanaman semusim

"Tikus dewasa butuh tiga gram makanan per hari, jadi intinya ketika membersihkan sesuatu secara tidak tuntas maka niscaya itu cukup buat makannya si tikus selama sehari kalau serangga itu bisa buat dia hidup," paparnya.

Kemudian peningkatan suhu bagi beberapa spesies hama dapat menyebabkan peningkatan frekuensi dan jumlah perkembangbiakan.

Sedangkan terkait tempat bersarang, menurut Andika, bangunan lama lebih rentan terhadap serangan hama. Sedangkan bangunan baru tetap memiliki risiko menjadi sarang hama apabila memiliki ruang yang cocok bagi tempat berlindung mereka.

"Bangunan baru dengan atap tertutup, langit-langit gantung, rongga dinding, panel, lantai tinggi, ducting di atas, dan poros lift menyediakan banyak tempat berlindung bagi hama," ujar auditor keamanan pangan dari Buffer.id tersebut.

Baca juga: BRIN kembangkan varietas jagung tahan hama dan perubahan iklim

Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024