Hingga Oktober 2024 transaksi menggunakan QRIS mencapai 14,49 juta transaksi, dengan nominal transaksi mencapai Rp1,75 triliunBanda Aceh (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Aceh mencatat transaksi digital menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di daerah itu hingga Oktober 2024 mencapai 14,47 juta transaksi, dan diharapkan terus tumbuh untuk memberi kemudahan dan efisiensi bagi masyarakat.
“Hingga Oktober 2024 transaksi menggunakan QRIS mencapai 14,49 juta transaksi, dengan nominal transaksi mencapai Rp1,75 triliun,” kata Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Aceh Hertha Bastiawan di Banda Aceh, Senin.
Ia menjelaskan penggunaan QRIS sebagai salah satu instrumen pembayaran digital perlu terus untuk ditingkatkan, karena memberi layanan yang cepat, mudah, murah aman dan andal sehingga mampu memberi kenyamanan dan manfaat bagi penggunanya.
Menurut Hertha, data capaian transaksi QRIS hingga Oktober 2024 ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dibanding tahun sebelumnya yakni sebanyak 9,24 juta transaksi dengan nominal Rp1,26 triliun.
Baca juga: BI beri penghargaan BSI Aceh dalam pengelolaan uang tunai
Baca juga: BI kembangkan ekosistem perikanan lewat teknologi rumpon ijuk dari UTU
“Ini menunjukkan bahwa upaya digitalisasi di Aceh semakin diterima oleh masyarakat dan perlu terus kita tingkatkan agar mampu mengakselerasi pertumbuhan ekonomi di masa mendatang,” ujarnya.
Ia menambahkan Bank Indonesia bersama pemerintah daerah dan unsur terkait yang tergabung dalam Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) akan terus berupaya melakukan percepatan digitalisasi daerah.
Menurut dia, berbagai sosialisasi, edukasi, pengembangan kapasitas (capacity building) dan pengalaman pengguna dalam transaksi digital akan terus didorong baik dalam lingkungan transaksi pemerintah daerah maupun masyarakat luas.
“Kami mengajak pemda, perbankan, pelaku usaha dan seluruh masyarakat untuk saling bahu membahu meningkatkan pemerataan infrastruktur dan mengampanyekan penggunaan instrumen pembayaran digital dalam rangka mengakselerasi pertumbuhan ekonomi Aceh ke depan,” ujarnya.
Baca juga: BI: Ekonomi hijau jadi pendorong pertumbuhan ekonomi baru Aceh
Baca juga: BI sebut BSPI 2030 dirancang untuk menjawab peluang di era digital
Pewarta: Khalis Surry
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024