Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Digital bekerja sama dengan Microsoft pada Senin meluncurkan program elevAIte Indonesia untuk memberikan bekal keterampilan dalam hal kecerdasan artifisial (Artificial Intelligence/AI) kepada warga, utamanya kaum muda.
Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid berharap program elevAIte Indonesia dapat meningkatkan pemahaman dan kemampuan kaum muda dalam memanfaatkan teknologi AI.
Pada acara peluncuran program di Kantor Kementerian Komunikasi dan Digital di Jakarta yang diikuti via daring pada Senin, Meutya mengatakan bahwa program elevAIte Indonesia hendaknya fokus pada pendidikan AI inklusif, yang mencakup seluruh lapisan masyarakat termasuk kaum perempuan.
Da juga menyampaikan pentingnya peningkatan keterampilan AI para aparatur sipil negara guna mendukung pelaksanaan transformasi digital.
"Tentu dengan harapan mereka bisa memahami bagaimana AI bekerja dan juga memastikan bahwa masyarakat aman dan percaya terhadap upaya transformasi digital," kata dia.
Meutya mengatakan bahwa program elevAIte Indonesia ditargetkan dapat menjangkau satu juta talenta digital dalam waktu satu tahun dengan dukungan dari lembaga lintas sektor.
"Melatih satu juta talenta di bidang AI adalah kunci untuk memastikan Indonesia bisa bersaing di ekonomi digital global," kata Meutya.
"Saya yakin (lewat) kerja sama ini kita bisa sama-sama membangun skill digital yang relevan, tapi juga yang utama bagaimana skill itu dapat dimanfaatkan untuk masa depan Indonesia yang lebih baik," kata dia.
Baca juga: Kemenkominfo berupaya tingkatkan kemampuan digital publik
Baca juga: Kemkomdigi ajak semua pihak berkolaborasi cetak talenta digital unggul
Presiden Microsoft Indonesia Dharma Simorangkir mengatakan, elevAIte Indonesia merupakan inisiatif untuk membekali satu juta talenta Indonesia dengan keterampilan AI yang dibutuhkan untuk memanfaatkan peluang-peluang yang dihadirkan oleh teknologi tersebut.
Dalam pelaksanaan elevAIte Indonesia, ia mengatakan, para mitra dari pemerintahan, industri, institusi pendidikan, dan komunitas akan dilibatkan untuk menghubungkan talenta Indonesia dengan peluang-peluang baru yang dihadirkan AI dalam hal produktivitas, kreativitas, kualitas pekerjaan, dan inovasi.
Program itu mencakup penyiapan lembaga pemerintah untuk mendorong peningkatan kecakapan AI secara nasional, integrasi AI ke industri strategis nasional, penyiapan keterampilan AI dalam bidang pendidikan, peningkatan keterampilan AI bagi komunitas, serta pemanfaatan AI untuk individu.
Dharma mengatakan bahwa program tidak hanya difokuskan pada pembelajaran atau peningkatan kemampuan, tetapi juga pengidentifikasian masalah, tantangan, dan peluang serta penggunaan pengetahuan industri dan AI untuk memecahkan masalah-masalah tersebut.
"Saatnya untuk Indonesia merealisasikan nilai dan value yang bisa kita dapatkan dari artificial intelligence, saatnya sekarang untuk semua orang Indonesia memiliki akses terhadap keterampilan AI," kata Dharma.
Presiden Microsoft ASEAN Andrea Della Mattea mengemukakan bahwa teknologi AI berpotensi memberikan sumbangan lebih dari 366 miliar dolar AS (sekitar Rp5,8 kuadriliun) pada produk domestik bruto Indonesia pada 2030.
Namun, ia mengatakan, kurangnya keterampilan dan talenta dalam bidang teknologi digital dan AI masih menjadi tantangan terbesar dalam upaya untuk memanfaatkan potensi tersebut.
Oleh karena itu, Microsoft menghadirkan inisiatif untuk menghubungkan organisasi, institusi akademik, kementerian, dan lembaga guna membangun kemampuan dan kapasitas sumber daya manusia di bidang teknologi digital dan AI.
"Kami juga merasa memiliki tanggung jawab untuk bekerja sama dengan organisasi agar mereka memahami cara-cara yang bertanggung jawab dalam mengadopsi AI di lingkungan mereka. Oleh karena itu, kami sangat senang dapat bermitra dengan Kementerian Komunikasi dan Digital," kata Andrea.
Baca juga: Kemendikdasmen jelaskan 4 dimensi kompetensi AI di bidang pendidikan
Baca juga: Pakar UI sampaikan manfaat dan tantangan penggunaan AI untuk pendidikan
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2024