Jangan mudah percaya dengan informasi yang diterima, kata dia, kata teman, kata orang, atau katanya, katanya. Bukan kata orang, pastikan kata BPOM
Jakarta (ANTARA) - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengadakan "BPOM Menyapa Maluku" dalam rangka mengedukasi para pelajar tentang pentingnya pangan dan obat aman, serta meningkatkan kolaborasi dalam bidang pengawasan obat dan makanan di wilayah itu.
Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa, Kepala BPOM Taruna Ikrar menyambangi para pelajar dan guru di SMA Negeri 6 Ambon, untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya generasi muda yang sehat dengan obat dan makanan yang aman.
Taruna di hadapan sekitar 350 peserta generasi muda Indonesia bagian timur ini menyoroti pentingnya bijak dalam menggunakan media sosial, dan tidak percaya begitu saja terhadap hoaks seputar obat dan makanan.
“Jangan mudah percaya dengan informasi yang diterima, kata dia, kata teman, kata orang, atau katanya, katanya. Bukan kata orang, pastikan kata BPOM,” katanya.
Dia juga menambahkan, gerakan hidup sehat sadar pangan aman penting untuk menciptakan masyarakat yang peduli terhadap pangan aman dan sehat.
Dalam kunjungannya, Taruna juga bertemu dengan Pj Gubernur Maluku Sadali Ie dan pemangku kepentingan lainnya untuk berkolaborasi meningkatkan efektivitas pengawasan obat dan makanan.
“BPOM berkolaborasi ingin bekerja sama, makanya tagline-nya adalah “Growing Together”, kita maju berkembang bersama-sama. Dan kita melihat potensi provinsi Maluku ini sangat besar dari segi obat-obat tradisional, obat asli indonesia, juga sangat besar dari segi sumber daya alam, demikian juga makanan. Sumber pangan kita bisa dapatkan dari Maluku,” katanya.
Taruna menyebutkan, pihaknya juga berkomitmen untuk melakukan pendampingan kepada para pelaku UMKM di Maluku.
Dia pun berharap, "BPOM Menyapa Maluku" dapat mempercepat literasi masyarakat terkait produk obat dan makanan yang aman, mendorong kolaborasi lintas sektor, serta meningkatkan kepercayaan pelaku usaha dalam menghasilkan produk unggulan berbahan lokal yang berkualitas dan berdaya saing.
Dalam keterangan yang sama, Sadali menyatakan komitmennya dalam kolaborasi ini dan mendukung penuh BPOM, seperti dibuktikan dengan Surat Keputusan Gubernur Nomor: 802 Tahun 2024 tentang Peningkatan Koordinasi Pembinaan dan Pengawasan Obat dan Makanan.
Dia menjelaskan, Maluku merupakan salah satu wilayah yang memiliki kekayaan alam berlimpah yang berpotensi sebagai bahan baku produk obat bahan alam dan kosmetik oleh usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) lokal, di antaranya kayu putih dan kulit manggis.
“Banyak UMKM yang sudah teregistrasi di BPOM, kurang lebih 750 UMKM dari 5.000 UMKM yang terdata. Jika UMKM ini semua diberdayakan dengan pemanfaatan kearifan lokal, tidak menutup kemungkinan UMKM yang ada menjadi penyumbang pendapatan negara sekaligus pendapatan asli daerah,” kata Sadali.
Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2024