Phnom Penh (ANTARA) - Kementerian Luar Negeri menyelenggarakan Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia (BSBI) di Kamboja untuk memperkuat kemitraan di kawasan Indochina yakni Kamboja, Laos, Myanmar dan Vietnam.
“Harapan saya adalah bahwa seharusnya kemitraan kita dan Kamboja tidak hanya terkait dengan bilateral, tapi bagaimana Indonesia dan Kamboja bisa mengambil makna dan memperkuat kemitraan di kawasan," kata Duta Besar Indonesia untuk Kamboja Santo Darmosumarto di Phnom Penh, Kamboja, Senin.
Dubes Santo mengatakan, Kamboja terpilih sebagai tuan rumah untuk program pengenalan dan pemahaman budaya Indonesia itu karena negara ini tercatat mengirimkan peserta terbanyak sejak 2003. Selain, itu ketertarikan masyarakat Kamboja terhadap kebudayaan Indonesia juga sangat tinggi.
Menurut dia, misi budaya Indonesia itu juga menjadi penutup rangkaian perayaan 65 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Kamboja.
“Selama sepanjang setahun melakukan kegiatan, utamanya fokusnya memang terkait dengan kemitraan di bidang ekonomi dan perdagangan, tapi kita belum melakukan yang sifatnya arts and culture (seni dan budaya). Alangkah baiknya di akhir tahun kita tutup selebrasi 65 tahun ini dengan performa art and culture,” katanya.
Sementara itu, program yang diinisiasi oleh Direktorat Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri ini telah berjalan sepanjang tahun sejak 2003. Namun, program ini sempat diadakan daring saat pandemi COVID pada 2020.
Program pengenalan budaya Indonesia telah menjadi jembatan pemahaman antarbudaya di kawasan, dan meningkatkan semangat kebersamaan antarmasyarakat. Dengan pemahaman budaya, diharapkan akan semakin meningkatkan kerjasama Indonesia dengan negara-negara lainnya dan mendorong budaya Indonesia semakin dikenal secara global.
BSBI di Kamboja merupakan program pertama untuk menggalang kembali para alumni dari program tersebut. Pada 2024 ini, terdapat 30 peserta dari negara-negara kawasan seperti Kamboja, Laos, Vietnam, Myanmar dan juga Indonesia. BSBI sejak 2003 hingga saat ini telah menghasilkan 1.071 alumni yang tersebar di 84 negara.
Sementara itu, salah satu peserta program BSBI asal Laos, Vadsana Denchampa di Phnom Penh mengatakan, ia sangat senang dengan adanya program budaya BSBI karena semakin memahami budaya Indonesia.
“Program ini sangat baik, saya merasa senang, karena saya bisa belajar budaya. Saya sangat senang dengan tari Bali, saya cinta budaya Indonesia,” kata perempuan muda yang bekerja di kementerian pertahanan Laos tersebut.
Baca juga: Puluhan pemuda dari 32 negara penerima BSBI tampilkan tarian Indonesia
Baca juga: Kemlu: BSBI merupakan diplomasi budaya Indonesia untuk jangka panjang
Pewarta: M Arief Iskandar
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024