Jakarta (ANTARA) - Kurban merupakan salah satu ibadah penting dalam Islam yang dilakukan sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Selain itu ibadah ini tidak hanya menjadi wujud ketaatan kepada Allah SWT, tetapi juga simbol pengorbanan dan kepedulian sosial.

Hukum kurban yang ditetapkan dalam syariat Islam memberikan panduan bagi setiap Muslim yang ingin mendekatkan diri kepada Allah, sementara keutamaannya menghadirkan limpahan pahala dan manfaat yang tidak hanya dirasakan oleh pelaku kurban, tetapi juga oleh masyarakat luas.

Ibadah ini dilakukan pada Hari Raya Idul Adha dan hari-hari tasyrik 10-13 Dzulhijjah. Hewan yang disembelih biasanya berupa kambing, sapi, atau unta, sesuai syariat Islam.

Dengan melaksanakan kurban pun dapat memberikan limpahan pahala kepada yang melakukannya, karena dari hasil kurban tersebut dagingnya diperuntukkan untuk dibagi - bagi kepada yang membutuhkan terutama kaum fakir dan miskin.

Oleh karena itu, ibadah kurban memiliki keistimewaan dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT. Bagi Anda yang belum mengetahui mengenai hukum berkurban dan keutamaannya berikut ini penjelasan yang telah dirangkum dari beberapa sumber.

Baca juga: Muhadjir: Daging kurban kaleng dari Makkah untuk bantu atasi stunting

Hukum melaksanakan kurban

Hukum kurban dalam Islam adalah sunnah muakkad (sunnah yang sangat dianjurkan) bagi setiap Muslim yang mampu secara finansial. Sebagaimana dalam Surah Al-Kautsar ayat kedua mengenai perintah berkurban, yang berisikan :

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ

Fa shalli lirabbika wan-har

Artinya: “maka, laksanakanlah salat karena Tuhanmu dan berkurbanlah”.

Berkurban juga merupakan salah satu sunnah Rasulullah yang senantiasa dilakukan setiap Hari Raya Idul Adha. Sepanjang hidupnya, Nabi Muhammad SAW selalu melaksanakan ibadah kurban tanpa pernah meninggalkannya.

Berkurban dapat dilakukan dengan beberapa hewan yaitu:

• Satu ekor kambing atau domba diperuntukkan untuk satu orang.
• Seekor sapi, kerbau dan unta diperuntukkan untuk tujuh orang.

Hukum berkurban dalam syariat islam memiliki banyak keistimewaan terlebih dalam mendalami kepatuhan dan ketaatan kepada Allah SWT. Dalam pelaksanaan berkurban dapat menjadi ladang pahala bagi mereka yang melakukannya.

Baca juga: Idul Adha 1445 H, Pegadaian Berkurban 822 Ekor Hewan Untuk Masyarakat

Imam Abu Hanifah berpendapat bahwa ibadah kurban bagi masyarakat yang mampu dan tidak dalam keadaan safar (bepergian) memiliki hukum yang wajib (Ibnu Rusyd al-Hafid: tth: 1/314).

Sebagaimana yang tertuang pada Surah Al-Maidah ayat 27 yang berisikan arti bahwa:

"Sesungguhnya Allah hanya menerima (kurban) dari orang-orang yang bertakwa."

Keutamaan berkurban

1. Amalan dicintai pada Hari Raya Idul Adha

Pelaksanaan menyembelih hewan kurban merupakan amalan yang dicintai oleh Allah Swt pada Hari Raya Idul Adha dengan memberikan keuntungannya kepada kaum fakir dan miskin dalam berbagi daging hewan baik itu kambing, domba, sapi, kerbau ataupun unta.

2. Media mendekatkan diri kepada Allah SWT

Setiap seseorang yang melaksanakan kurban karena niatnya untuk mendapatkan pahala dan ketakwaan kepada Allah, maka Allah akan menerima semua amal kebaikannya pada saat kurban menjadi amalan yang paling baik di sisinya.

Baca juga: Istiqlal: Hari raya wadah saling berbagi agar intoleransi bisa ditekan

3. Media meraih ketakwaan

Sebagaimana yang tertera dalam surat Al-Hajj ayat 37 bahwa setiap apapun yang ingin kita raih dalam ibadah kurban bukan hanyalah persembahan daging beserta darahnya yaitu melainkan agar mendapatkan ketakwaan.
Surah tersebut berisikan mengenai "Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya".

4. Sebagai saksi di Hari Kiamat

Sesuai dengan sabda Rasulullah sebagaimana yang telah diriwayatkan Aisyah bahwa "Sesungguhnya hewan kurban itu akan datang pada hari kiamat sebagai saksi dengan tanduk, bulu dan kukunya. Dan sesungguhnya darah hewan kurban telah terletak di suatu tempat di sisi Allah sebelum mengalir di tanah. Karena itu, bahagiakan dirimu dengannya." (HR. Tirmidzi Ibnu Majah dan Hakim).

5. Mempererat silaturahmi dan kepedulian sosial

Melaksanakan ibadah kurban memiliki banyak manfaat bagi sekitarnya, tidak hanya yang berkurban (Mudhohi) saja tetapi secara tidak langsung membantu tetangga dan fakir miskin dari kelaparan. Sehingga dari segi kemanusiaan sosial dari berkurban ini dapat menciptakan rasa empati, kepedulian, mempererat silahturahmi, dan rasa kasih sayang dengan berbagi rezeki sekaligus keberkahan yang diberikan oleh Allah SWT melalui perantara seseorang yang berkurban.

6. Menghidupkan sunnah Nabi Ibrahim AS

Pelaksanaan kurban adalah bentuk penghormatan terhadap pengorbanan Nabi Ibrahim AS yang bersedia menyembelih putranya, Nabi Ismail AS, atas perintah Allah SWT. Allah kemudian menggantikan Nabi Ismail dengan seekor domba, sehingga tradisi ini menjadi simbol ketaatan tanpa syarat kepada-Nya.

Baca juga: Menag sampaikan keinginan pemerintah kurban Dam haji dipotong di RI

Baca juga: Baznas salurkan daging kurban untuk pengungsi Palestina di Yordania

Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2024