"Benar, KPK telah melakukan tangkap tangan terhadap penyelenggara negara di wilayah Pekanbaru, Riau,"

Jakarta (ANTARA) - Berbagai peristiwa Hukum kemarin yang menjadi sorotan di antaranya, polisi amankan pimpinan pondok pesantren (Ponpes) yang diduga mencabuli santriwati hingga Polda Jawa Tengah menyatakan oknum polisi penembak siswa SMK, Aipda Robig Zaenudin masih berstatus terperiksa.

Berikut rangkuman ANTARA untuk berita hukum kemarin yang menarik untuk kembali dibaca:

Polisi amankan pimpinan Ponpes terduga pelaku pencabulan di Serang

Polisi berhasil mengamankan pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) tradisional Bani Ma'mun terduga pelaku pencabulan santriwati di Kampung Badak, Desa Gembor Udik, Cikande, Kabupaten Serang, Provinsi Banten.

Kapolres Serang AKBP Condro Sasongko, di Serang, Senin, mengatakan pimpinan ponpes berinisial KH saat ini sudah diamankan dan masih dalam pemeriksaan intensif di Mapolres Serang.

"Pimpinan ponpes yang diduga melakukan tindakan asusila berhasil diamankan ketika bersembunyi di atas plafon rumah warga beberapa saat setelah peristiwa perusakan terjadi," ujarnya.

Baca selengkapnya di sini.

Mantan PPK jalur KA Bandara Yogyakarta setor sejumlah uang ke atasan

Mantan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Proyek Kereta Bandara Internasional Yogyakarta, Reynaldi Budiman, mengaku menyetor sejumlah uang kepada para atasannya yang sumber dananya berasal dari pelaksana pekerjaan perkeretaapian.

Dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Semarang, Senin, Reynaldi yang diperiksa sebagai saksi untuk terdakwa Yofi Okatriza tersebut mengaku uang diberikan kepada Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan hingga Kepala Balai Teknik (BTP) Perkeretaapian Wilayah Jawa Bagian Tengah.

"Uang dari kontraktor, atas inisiatif saya," kata saksi dalam sidang yang dipimpin Hakim Ketua Gatot Sarwadi itu.

Baca selengkapnya di sini.

KPK tangkap tangan penyelenggara negara di Riau

Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin, melakukan tangkap tangan terhadap pejabat penyelenggara negara dalam operasi tangkap tangan (OTT) yang berlangsung di Pekanbaru, Riau.

"Benar, KPK telah melakukan tangkap tangan terhadap penyelenggara negara di wilayah Pekanbaru, Riau," kata Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin.

Ghufron tidak menerangkan berapa orang yang terjaring dalam operasi senyap tersebut, namun dia mengatakan para pihak yang terjaring OTT tersebut saat ini sedang menjalani pemeriksaan oleh penyidik KPK.

Baca selengkapnya di sini.

Satgas illegal fishing gagalkan penyelundupan 715 ribu benih lobster

Satuan Tugas (Satgas) illegal fishing menggagalkan penyelundupan 715 ribu benih bening lobster (BBL) selama periode tiga bulan terakhir sejak satgas beranggotakan Polri, TNI, Bea Cukai, dan Bakamlah itu dibentuk.

“Satgas illegal fishing sudah melakukan enam kali penggagalan penyeludupan BBL yang ditotal berjumlah 715 ribu BBL dengan kerugian negara berjumlah Rp72 miliar,” kata Kasatgas Illegal Fishing Brigjen Pol. Nunung Saufudin dikonfirmasi ANTARA di Batam, usai konferensi pers penggagalan penyeludupan BBL di Kabupaten Karimun, Senin.

Jenderal polisi bintang satu itu menyebut keenam kasus itu diungkap selama tiga bulan terakhir, sejak Satgas illegal fishing untuk memberantas penyeludupan BBL dibentuk.

Baca selengkapnya di sini.

Wakapolda: Polisi penembak siswa di Semarang masih terperiksa

Wakapolda Jawa Tengah Brigjen Pol Agus Suryonugroho mengatakan Aipda R, oknum polisi yang menembak mati GRO, siswa SMKN 4 Semarang, masih berstatus terperiksa.

"Terperiksa, dalam waktu dekat akan segera menjalani sidang etik," kata Agus Suryonugroho di Semarang, Senin.

Ia memastikan Polda Jawa Tengah tidak akan menutup-nutupi proses hukum terhadap oknum anggota Satuan Narkoba Polrestabes Semarang itu.

Baca selengkapnya di sini.

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024