Indonesia mengharapkan bahwa ICA-CEPA dapat mendukung rantai pasok kedua negara

Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan Kanada telah berkomitmen untuk mengalokasikan 25 juta dolar AS guna mendukung implementasi Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA).

Pengalokasian dana selama lima tahun ke depan itu akan digunakan untuk bantuan teknis dan pengembangan kapasitas.

“Indonesia mengharapkan bahwa ICA-CEPA dapat mendukung rantai pasok kedua negara,” kata Airlangga dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Pada Senin (2/12/2024) di Jakarta, Menko Airlangga melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Promosi Ekspor, Perdagangan Internasional, dan Pembangunan Ekonomi Kanada Mary Ng

Pada kesempatan itu, Mary Ng mengapresiasi selesainya perundingan ke-10 Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA), yang menandai rampungnya perjanjian dan membuka peluang bagi kedua negara untuk memperdalam hubungan dagangnya.

Kedua menteri berharap dengan terwujudnya ICA-CEPA dapat meningkatkan volume dagang antara Indonesia dan Kanada.

Airlangga juga menjelaskan keinginan Indonesia untuk menyalurkan mineral kritis ke dalam rantai pasok global, salah satunya dengan memanfaatkan perjanjian ICA-CEPA.

Melalui pertemuan tersebut, Menko Airlangga juga menyampaikan harapan agar Kanada dapat mendukung proses aksesi Indonesia ke dalam Comprehensive and Progressive Agreement to Trans Pacific Partnership (CPTPP).

“Dukungan dari Kanada sebagai mitra strategis akan sangat kami apresiasi,” ucap Airlangga.

Harapan tersebut disambut baik oleh Menteri Ng yang mendukung Indonesia untuk melanjutkan proses aksesi CPTPP dan berharap Indonesia dapat menemui semua anggota CPTPP untuk mempercepat proses aksesi.

“Semua mitra CPTPP menyambut baik langkah Indonesia yang telah mengajukan proses aksesi,” tutur Menteri Ng.

CPTPP terdiri atas 11 negara anggota, yang mana Kanada saat ini menjadi Ketua Komisi CPTPP untuk tahun 2024.

Lebih lanjut, Menteri Ng menyampaikan undangan dari Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau kepada Presiden Prabowo untuk berkunjung ke Kanada sebagai tindak lanjut dari pertemuan Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) di Peru.

“Perdana Menteri Trudeau berharap agar kunjungan tersebut dapat memupuk hubungan lebih erat antara kedua negara,” ucap Menteri Ng.

Adapun sebagai bagian dari upaya memperkuat kerja sama ekonomi di kawasan Indo-Pasifik, Pemerintah Kanada melalui Global Affairs Canada menyelenggarakan program kunjungan Tim Misi Dagang Kanada ke Indonesia.

Sedikitnya 180 perusahaan Kanada mengambil bagian dalam Tim Misi Dagang yang dipimpin oleh Menteri Promosi Ekspor, Perdagangan Internasional, dan Pembangunan Ekonomi Kanada Mary Ng.

Dalam rangkaian kunjungan Tim Misi Dagang Kanada tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Ng di Jakarta.

Pertemuan kali ini dirangkaikan dengan pertemuan bersama para pelaku bisnis Indonesia dan Kanada, serta jamuan makan malam yang dihadiri pihak pemerintah dan swasta dari kedua negara.

Menko Airlangga dalam pembukaannya menyampaikan arah kebijakan Indonesia di masa pemerintahan yang baru.

“Dalam memasuki transformasi perekonomian, Indonesia fokus pada inovasi agrikultur, optimalisasi sumber daya alam (SDA), dan industri teknologi tinggi,” tutur Airlangga.

Beberapa sektor kerja sama yang dapat dikembangkan oleh kedua negara, di antaranya yakni mineral kritis, agrikultur, sektor digital, hingga transisi energi. Ia turut mengundang pelaku bisnis dari Kanada untuk menjajaki peluang investasi di berbagai sektor strategis yang mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

Baca juga: RI-Kanada perkuat kolaborasi mineral kritis dan transisi energi
Baca juga: Anindya Bakrie optimis ICA-CEPA perbesar investasi Kanada di Indonesia
Baca juga: Kanada komitmen berikan bantuan teknis wujudkan ICA-CEPA di Indonesia

Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2024