Akan lebih bagus lagi kalau nanti gereja-gereja barangkali mempunyai percontohan di mana memperbaiki kerusakan

Jakarta (ANTARA) - Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) mengajak gereja-gereja di Indonesia untuk ikut mendukung rehabilitasi mangrove yang tengah dilakukan di berbagai wilayah Indonesia.

Dalam seminar lingkungan hidup kolaborasi BRGM dan Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) di Jakarta, Kamis, Kepala Kelompok Kerja (Kapokja) Edukasi dan Sosialisasi BRGM Suwignya Utama mengatakan pihaknya menyadari betul peran lembaga agama dalam meningkatkan kepedulian lingkungan dan berkolaborasi dengan banyak pihak, termasuk PGI untuk melakukan edukasi dan sosialisasi terkait hal itu.

Sosialisasi tersebut, kata dia, dapat dilakukan juga lewat khutbah di mimbar gereja untuk meningkatkan kesadaran jemaat tentang peran penting mangrove.

Baca juga: BRGM percepat rehabilitasi mangrove 75 ribu hektare di 4 provinsi

"Akan lebih bagus lagi kalau nanti gereja-gereja barangkali mempunyai percontohan di mana memperbaiki kerusakan. Karena dari membangun pengetahuan, masuk kepada bagaimana berperilaku menjaga lingkungan dari warga gereja," kata Suwignya.

Tidak hanya dari penanaman mangrove secara langsung, dia mengatakan keterlibatan masyarakat, termasuk yang menjadi warga gereja, dapat dilakukan dengan melakukan pengawasan terhadap lingkungan sekitarnya.

Selain itu memberikan contoh bagaimana jika seseorang mendapati kerusakan mangrove dapat melaporkan atau mengangkatnya di media sosial untuk menyebarkan informasi tersebut.

Baca juga: BRGM berdayakan ekonomi lokal dalam program M4CR di Sumatera Utara

Langkah itu diperlukan, kata dia, mengingat ekosistem mangrove memiliki peran penting, tidak hanya dalam perannya dalam penanganan perubahan iklim karena kemampuannya menyerap karbon, tapi juga sebagai pelindung pesisir baik dari ancaman abrasi maupun gelombang tinggi.

Karena itu, jelasnya, pemerintah terus mendorong rehabilitasi mangrove yang salah satunya dilakukan oleh BRGM di 9 provinsi yang menjadi wilayah kerjanya, yang dilakukan tidak hanya menanam, mempertahankan, dan memulihkan ekosistem mangrove, tapi juga memastikan keberlanjutan rehabilitasi mangrove di berbagai lini.

"Apa yang kita lakukan sangat penting. Karena apa? Kerusakannya karena memang kita yang buat, walaupun dulu tahu atau tidak. Termasuk mangrove dijadikan tambak dan lain sebagainya karena manusia juga," ujar Suwignya.

Baca juga: BRGM sosialisasi untuk percepat rehabilitasi mangrove di Sumut

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024