Teheran (ANTARA) - Presiden Iran Masoud Pezeshkian kembali menegaskan bahwa pemerintahannya perlu terlibat dengan seluruh dunia untuk membantu Republik Islam itu bergerak maju baik secara politik maupun ekonomi.
Pezeshkian menyampaikan pernyataan itu dalam sebuah wawancara yang disiarkan televisi pada Senin malam (2/11) saat menguraikan kegiatan dan kebijakan pemerintahan ke-14 dalam 100 hari masa jabatannya.
Menanggapi pertanyaan tentang kebijakan luar negeri, dia berkata: "Kami telah mengadakan sekitar 100 pertemuan dan diskusi dengan presiden dan kepala pemerintahan dari berbagai negara selama periode ini".
Secara umum, dalam proses diplomatik dan kebijakan luar negeri, isu utamanya adalah berinteraksi dengan seluruh dunia, termasuk negara-negara tetangga, dan inilah yang dapat menyelamatkan Iran dari krisis, kata Pezeshkian, seraya menekankan bahwa "kita harus membuka ekonomi dan mengembangkan proses kerja sama".
Menunjuk pada prioritas kebijakan luar negeri pemerintah, presiden menggarisbawahi bahwa Iran akan menghadiri KTT Eurasia dalam waktu dekat di mana dia akan diberikan status pengamat.
Menurutnya, status tersebut akan memberikan peluang besar bagi Republik Islam itu untuk berinteraksi dengan 5-6 negara di Eurasia dan menciptakan pasar bagi produsen dan pedagang Iran dengan tarif rendah.
Pezeshkian melanjutkan, pemerintah Iran telah memutuskan untuk meminta Kamar Dagang dan pengusaha sektor swasta mendampingi pejabat dalam perjalanan tersebut, menindaklanjuti kebutuhan mereka dan pekerjaan yang dapat pemerintah lakukan untuk mereka.
"Dalam sebagian besar perjalanan ini, kami berusaha menghadirkan produsen dan industrialis kami serta membuka jalan bagi terjadinya pertukaran ini," katanya.
Mengenai hubungan dengan China, Presiden Iran itu mengatakan bahwa dia telah melakukan diskusi yang bermanfaat dengan mitranya dari China yang menghasilkan kesepakatan yang baik dan berbagai upaya sedang dilakukan untuk mengimplementasikan dan membuatnya beroperasi.
Pezeshkian juga menambahkan bahwa dia telah berbicara dengan Rusia dan berdasarkan komunikasi, program dan perjanjian yang telah disepakati, para ahli sedang meninjau bidang minyak, gas, jalan raya dan listrik untuk mengimplementasikannya.
Pezeshkian lebih lanjut mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin selama percakapan telepon setuju untuk mengirim dua wakilnya ke Iran pekan depan untuk menyelesaikan perjanjian antara kedua negara yang dapat ditandatangani secara resmi selama pertemuan di Eurasia atau di Moskow pada Januari.
Selain itu, dia menggambarkan sanksi Eropa baru-baru ini sebagai provokatif, dengan mengatakan bahwa orang Eropa menunjukkan wajah asli mereka dan mengikuti jejak AS dengan memboikot sektor pengiriman dan penerbangan Iran.
Meskipun demikian, Pezeshkian mengatakan bahwa mereka berusaha membuktikan bahwa Iran tidak mencari perang tetapi perdamaian, seraya menambahkan bahwa kejahatan yang Eropa lakukan untuk mengecewakan rakyat Iran, merupakan "perilaku bermusuhan orang Eropa dengan sanksi terhadap Iran sungguh memprovokasi pikiran".
Presiden juga menyinggung hubungan yang sehat dengan negara-negara regional termasuk India dan Irak dan menyebut tetangga Iran sebagai saudara tetapi memperingatkan bahwa musuh ingin menabur perselisihan dan oleh karena itu "kita harus waspada agar tidak berselisih dengan tetangga kita".
Pemerintah telah berunding dengan India dan Irak dan menandatangani serangkaian perjanjian, kata Pezeshkian, seraya menambahkan bahwa "Kami juga sedang mengupayakan perjanjian yang dapat kami buat dengan negara-negara tetangga dan sahabat lainnya".
Mengenai koridor utara-selatan, Pezeshkian mengatakan Menteri Jalan dan Pembangunan Perkotaan secara pribadi memeriksa untuk memecahkan masalah apa pun pada proyek yang menurutnya dapat memecahkan banyak masalah negara setelah beroperasi penuh sesuai dengan perjanjian dan kemitraan dengan negara-negara regional.
Dia juga menanggapi krisis di Suriah dan mengatakan serangan teroris di sana bertentangan dengan resolusi Dewan Keamanan PBB dan Damaskus harus mengadu kepada Dewan terhadap negara-negara yang membantu para teroris tersebut.
Pezeshkian mengatakan krisis perlu diselesaikan melalui diplomasi karena para pemimpin dan pejabat keempat negara, Rusia, Iran, Turki dan Suriah, akan mengadakan pembicaraan dan pertemuan di bawah proses perdamaian Astana.
Presiden Iran itu juga menuduh Zionis berusaha mencegah negaranya mencapai kesepakatan dengan dunia dengan menciptakan konflik di kawasan tersebut.
Sumber: IRNA-OANA
Baca juga: Iran: Kemunculan teroris di Suriah bagian skema Zionis-AS
Baca juga: Pemimpin Iran dan Irak bahas perang Gaza dan perkembangan di Suriah
Baca juga: Iran gelar pembicaraan nuklir dengan Prancis, Jerman dan Inggris
Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2024