Jakarta (ANTARA) - Direktur Fasilitasi Riset Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Ayom Widipaminto mendorong adanya upaya sinergi pendidikan vokasi dan pengembangan ekonomi daerah.

Dalam Forum Vocationomics di Jakarta, Selasa, Ayom menegaskan pentingnya investasi dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM), termasuk diantaranya dalam pendidikan vokasi sebagai upaya menciptakan kemajuan ekonomi.

"Dalam konteks ini, investasi pengembangan SDM bukanlah sebuah pilihan, namun merupakan suatu keharusan. Di era global yang penuh tantangan dan peluang, kualitas SDM menjadi kunci utama dan untuk kemajuan bangsa," katanya.

Baca juga: Kementrans dan LPDP luncurkan Beasiswa Patriot tahun depan

Ayom menegaskan LPDP sebagai lembaga yang mengelola pembiayaan pendidikan akan mendukung langkah dalam pengembangan SDM, dimana salah satu fokus utamanya adalah pembiayaan riset inovatif yang bertujuan menjadi lokomotif kemajuan ekonomi daerah.

"Kami percaya bahwa riset yang inovatif akan menjadi lokomotif kemajuan ekonomi, khususnya riset tersebut berfokus pada pembedaan potensi daerah seperti yang dilakukan ekonomis ini," ujarnya.

Sebagai bagian dari komitmen ini, ungkap Ayom, LPDP menggulirkan program ekosistem kemitraan potensi daerah. Program tersebut dirancang untuk menyelaraskan potensi lokal dengan kebutuhan dunia usaha dan industri.

Selain itu, lanjutnya, pendidikan vokasi diharapkan menjadi katalisator dalam menghasilkan tenaga kerja terampil dan mendorong optimalisasi potensi daerah secara berkelanjutan.

"Pendidikan vokasi memiliki peran strategis dalam mencetak tenaga kerja terampil dan mampu memanfaatkan potensi lokal secara optimal dan berkelanjutan," ungkapnya.

Menurut Ayom, keberhasilan program-program ini bergantung pada kolaborasi berbagai pihak. Dunia akademik, dunia usaha, dan pemerintah daerah, masing-masing memiliki peran yang sangat penting.

Baca juga: Akademisi: Pemerintah perlu perhatikan aksesibilitas LPDP bagi guru

Baca juga: Mendiktisaintek ajak penerima beasiswa LPDP berkontribusi untuk negeri

"Dunia akademik tentu punya tugas yang penting untuk memastikan kurikulum vokasi atau kegiatan risetnya relevan dengan kebutuhan di daerah. Dunia usaha juga perlu menjadikan mitra aktif, sehingga memajukan requirement-requirement terkait tenaga kerja yang dibangun oleh dunia pendidikan, begitu juga dari hasil-hasil riset yang ada. Pemerintah daerah juga akan berperan penting untuk mengawal bagaimana ekosistem ini bisa termanfaatkan dengan baik," paparnya.

Oleh karena itu, Ayom menyatakan pemerintah melalui kolaborasi dengan LPDP dan institusi akademik, terus mendorong kebijakan strategis untuk mendukung keberlanjutan program ini, dimana LPDP telah menyusun dua skema inovatif: Skema Emas (Ekonomi Mandiri Sejahtera) dan Skema Berlian (Berdaya Saing Efektif dan Berkelanjutan).

Kedua skema ini, kata dia, dirancang untuk memacu inovasi dari perguruan tinggi vokasi yang menghasilkan teknologi tepat guna yang dapat diimplementasikan oleh industri lokal.

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024