Jakarta (ANTARA) - Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Tunisia untuk Indonesia Mohamed Trabelsi mengungkap hubungan mendalam yang terjalin antara Tunisia dengan Indonesia berkat peran presiden pertama Indonesia, Soekarno.

Melalui kunjungannya ke ANTARA Heritage Center (AHC), Pasar Baru, Jakarta, Selasa (3/12), Dubes Trabelsi menyampaikan bahwa Soekarno memiliki visi untuk membantu kemerdekaan bagi negara-negara di Afrika Utara terutama Tunisia.

“Tahun 1951, Tunisia berada di bawah kolonialisasi Prancis tetapi Indonesia sudah mendapat kemerdekaannya. Jadi, Presiden Soekarno ingin membantu negara di Afrika Utara terutama Tunisia untuk merdeka,” katanya.

Pada tahun tersebut, lanjutnya, presiden pertama Tunisia, Habib Bourguiba yang saat itu belum menjadi presiden, datang ke Indonesia. Soekarno pun menjanjikan agar Tunisia dapat membuka kantor besar di Jakarta pada 1952.

“Kantor pertama di Hotel Tanah Abang Timur. Jadi, kantor pertama kita di buka di Jakarta pada 1952 dengan duta besar saat itu bernama Idris,” ucapnya.

Kontribusi besar Soekarno terhadap Tunisia, turut ditunjukkan oleh masyarakat Tunisia saat menyambut kunjungan presiden pertama tersebut pada 1961.

Saat itu, sebutnya, ribuan orang berkumpul di jalan untuk menyambut kedatangan Soekarno yang kemudian menjadi momentum terjalinnya hubungan erat antara Tunisia dengan Indonesia.

Kemudian, bertepatan pada perayaan hari lahir Soekarno pada 6 Juni tahun lalu, pemerintah Tunisia memutuskan untuk menamai sebuah jalan dengan nama Ahmed Soekarno yang terletak di ibu kota Tunisia, Tunis.

“Jalan itu terletak di area modern, area eksklusif. Seperti daerah SCBD di sini, area eksklusif area, area yang sangat mahal dan mewah,” jelasnya.

Lebih lanjut Dubes Trabelsi menyampaikan bahwa sejauh ini sudah tiga presiden Indonesia yang pernah berkunjung ke negara di bagian Afrika Utara itu, yakni Soekarno pada 1961, Soeharto pada 1992, dan Megawati pada 2003

Diplomat tersebut menekankan bahwa Tunisia dan Indonesia berbagi nilai yang sama di bidang kemerdekaan, kedaulatan, dan toleransi serta punya sikap yang sama terhadap Palestina.

Dirinya menambahkan bahwa Presiden Prabowo juga seorang teman baik bagi Tunisia dan berharap kepemimpinan presiden baru Indonesia tersebut dapat menjadi langkah baru untuk hubungan yang lebih baik lagi antara Indonesia dengan Tunisia.

Baca juga: Dubes Tunisia ke ANTARA gali potensi kerja sama antar kantor berita
Baca juga: Indonesia galang solidaritas Palestina dalam pertemuan bilateral

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2024