Jakarta (ANTARA) - Pengamat politik Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Silitonga menilai pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur DKI harus menjanjikan program realistis untuk menaikkan suara jika pemilihan kepala daerah (Pilkada) Jakarta jadi digelar dua putaran.

"Yakinkanlah pemilih bukan dengan program bukan dengan propaganda, tapi program-program yang realistis," kata Jamiluddin saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

Jamiluddin menyampaikan hal itu untuk menjawab pertanyaan apa yang harus disiapkan paslon jika Pilkada DKI jadi digelar dua putaran.

Dia menilai menurunnya partisipasi pemilih dalam Pilkada DKI, lantaran sebagian besar masyarakat tidak yakin bahwa para paslon mampu memperjuangkan aspirasi mereka.

Maka itu, menurut dia, perlu adanya program yang dapat diimplementasikan dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat baik lapisan bawah, menengah, maupun atas untuk menaikkan jumlah suara.

Baca juga: KPU tetapkan Pramono-Rano menang di Jakarta Utara

"Adanya program yang realistis ini supaya mereka tergerak untuk memilih pada putaran kedua," jelasnya.

Selain menambah, lanjut dia, tentunya pasangan Pramono-Rano maupun RK-Suswono harus mampu dan bisa mempertahankan perolehan suara yang telah diperoleh.

Kemudian, tentunya juga harus bisa mengambil sebagian besar suara yang memilih Dharma dan Kun pada pilkada putaran pertama.

"Mereka harus bisa mengambil lebih besar lagi suara yang 10 persen yang diperoleh oleh Dharma dan Kun," jelasnya.

Dengan demikian, tambahnya, kedua paslon harus memiliki strategi untuk bisa mendulang suara lebih banyak jika pilkada terjadi dua putaran.

Baca juga: Pramono-Rano unggul di 42 kecamatan se-Jakarta

Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI nomor urut 3, Pramono Anung dan Rano Karno telah mendeklarasikan kemenangan satu putaran dalam Pilkada DKI Jakarta dengan perolehan suara sebanyak 50,07 persen.

Sedangkan, tim Pemenangan Pasangan Cagub-Cawagub DKI Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) mengungkapkan bahwa Pilkada Jakarta 2024 akan digelar dalam dua putaran.

Berdasarkan Keputusan KPU Jakarta Nomor 29 Tahun 2024, jika ada putaran kedua Pilkada Jakarta, maka akan digelar pada Rabu, 26 Februari 2025.

Putaran kedua direncanakan akan dilaksanakan setelah KPU melakukan penghitungan suara dan rekapitulasi hasil penghitungan suara putaran pertama pada Rabu (27/11) hingga Senin (16/12).

Sebelum putaran kedua digelar, KPU akan menetapkan gubernur dan wakil gubernur yang akan mengikuti pemilihan tahap kedua pada Selasa, 7 Januari 2025.

Baca juga: KPU tunggu rekomendasi Bawaslu terkait PSU TPS Pinang Ranti

Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2024