Jadi semua yang kita nikmati, termasuk juga bicara UMKM, perajin di sana-sini, apa yang kita gunakan saat ini, semuanya produk dari ekonomi kreatif
Padang (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono mengatakan pengembangan industri kreatif di Indonesia membutuhkan terobosan-terobosan baru untuk menciptakan talenta atau sumber daya manusia yang mumpuni sebagai penggeraknya.
Sehingga diperlukan sarana dan wadah ruang kreatif agar lahir para creativepreneur yang memiliki kreativitas tinggi dan inovatif.
"Jadi semua yang kita nikmati, termasuk juga bicara UMKM, perajin di sana-sini, apa yang kita gunakan saat ini, semuanya produk dari ekonomi kreatif. So we can imagine, kalau kita serius benar, belum lagi bicara yang serba digital sekarang," ujar Menko AHY dikutip dari keterangan resmi yang diterima di Padang, Rabu.
Dirinya menjelaskan bahwa Indonesia memiliki 17 subsektor ekonomi kreatif (ekraf) yang dapat dikembangkan menjadi berbagai produk unggulan sehingga mampu mendukung perekonomian nasional.
"Nah Indonesia punya banyak sekali potensi. Ada 17 subsektor ekonomi kreatif," katanya lagi.
Baca juga: Menko AHY ungkap tiga langkah turunkan harga tiket pesawat
Baca juga: Menko AHY: Keadilan jadi dasar wujudkan kesejahteraan bagi rakyat
Ia berharap dengan berkembangnya ekraf beserta industri ekraf, dapat memberikan dampak positif terhadap daya saing hingga perekonomian Indonesia.
AHY menegaskan komitmen kuat Kemenko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan untuk mendukung penuh pengembangan industri ekonomi kreatif di Indonesia.
Ia juga menekankan bahwa sejak awal, dukungan terhadap Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya dan jajarannya telah menjadi prioritas, karena keberhasilan ekonomi kreatif diyakini mampu mendorong pertumbuhan ekonomi secara signifikan.
Baca juga: AHY upayakan konektivitas transportasi Aceh hingga Papua
Baca juga: AHY: Investasi diperlukan dalam pembangunan tanggul laut raksasa
Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024