Jakarta (ANTARA) - Pemerintah menyatakan kesiapannya melanjutkan program pembangunan tanggul pantai atau Pengembangan Terpadu Pesisir Ibu Kota Negara (PTPIN/NCICD) di wilayah pesisir DKI Jakarta guna menanggulangi banjir rob dan penurunan muka tanah.

“Kami berupaya agar menyelamatkan jiwa manusia, jiwa saudara-saudara kita yang telah menghuni lokasi ini dari dulu," kata Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.

AHY mengatakan, masyarakat pesisir terancam bencana banjir rob akibat penurunan permukaan tanah dan tingginya aktivitas pengambilan air tanah. Karena itu, dia berpendapat pembangunan infrastruktur pengaman pantai utara Jakarta menjadi hal penting dan perlu dilanjutkan.

NCICD atau PTPIN merupakan salah satu program strategis nasional di bawah Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA), Kementerian Pekerjaan Umum (PU).

Prinsip pembangunan PTPIN bukan hanya sebagai pengendali kenaikan muka air laut dan banjir, namun untuk memperbaiki kondisi lingkungan dengan hadirnya konsep ruang ketiga.

Baca juga: AHY: Investasi diperlukan dalam pembangunan tanggul laut raksasa

Adapun PTPIN/NCICD pada tahun 2014 hingga 2018, yakni pembangunan tanggul Pantai Muara Baru sepanjang 2,375 kilometer (km) dan tanggul Pantai Kalibaru sepanjang 2,200 km.

Lalu, pada tahun 2019 dilakukan pembangunan tanggul Pantai Kalibaru sepanjang 0,255 km.

Tahun 2020-2022 dilakukan pembangunan tanggul di beberapa lokasi antara lain Pantai Kalibaru sepanjang 0,770 km dan tanggul Pantai Kamal Muara-Dadap (0,890 km). Lalu tanggul Muara Sungai Cakung Drain (0,328 km) serta tanggul Muara Sungai Kali Ancol (1,840 km dan masih berlangsung).

Kemudian, pada tahun 2022-2024, pembangunan tanggul dilakukan pada beberapa lokasi. Yakni Muara Sungai Cakung Drain (0,557 km), tanggul Muara Sungai Cengkareng Drain (1,835 km), tanggul Pantai Kamal Muara-Dadap dan Sungai Dadap (1,485 km), dan tanggul Muara Sungai Dadap ( (3,434 km).

Baca juga: Menteri PU: Tanggul laut raksasa dan IKN masuk program Quick Wins

Senada dengan Menteri AHY, Menteri PU Dody Hanggodo juga mengatakan, pihaknya terus berupaya untuk melaksanakan konsep pemulihan lingkungan pesisir untuk menanggulangi dampak banjir rob dan penurunan permukaan tanah, melalui PTPIN.

PTPIN bermanfaat untuk menahan air laut akibat gelombang pasang air laut atau banjir rob, mengurangi kerugian ekonomi dan sosial akibat banjir rob, serta dan sebagai batas pengembangan daratan di kawasan pesisir.

Namun, kata Dody, apabila penurunan permukaan tanah terus berlangsung, pemerintah berencana membangun Tanggul Laut Tahap B (Giant Sea Wall).

Tanggul laut Tahap B ini diproyeksikan akan mereduksi area banjir seluas 112.000 m2 dan mengurangi potensi kerugian hingga Rp600 triliun.

"Saat ini sedang dilakukan 'feasibility study' (studi kelayakan) mengenai desain dan kajian mengenai pembiayaan proyek Giant Sea Wall di DKI Jakarta," katanya.

Baca juga: DKI perbanyak penanaman mangrove antisipasi masuknya air laut ke darat

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024