Jakarta (ANTARA) - Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, menegaskan komitmennya untuk mendukung percepatan penetapan Situs Patiayam di Jawa Tengah sebagai cagar budaya nasional, karena Situs Patiayam dianggap menyimpan nilai penting dalam sejarah dan arkeologi Indonesia.

"Saya pernah ke Situs Pati Ayam sekitar tahun 2004 atau 2005. Saat itu kami menjelajahi gua-gua dan lokasi penemuan artefak yang ditampung oleh masyarakat. Dari sisi substansi, Situs Patiayam sebenarnya sudah sangat layak menjadi cagar budaya nasional. Namun, persoalan administratif dan teknis masih menjadi kendala utama," kata Menkebud Fadli dalam diskusi daring bertajuk “Situs Patiayam Menuju Cagar Budaya Nasional” dalam Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu.

Ia menyoroti pentingnya penyelesaian prosedur yang melibatkan berbagai tingkat pemerintahan, mulai dari kabupaten/kota, provinsi, hingga nasional.

Menurut dia Kementerian Kebudayaan siap memberikan dukungan, termasuk dalam penyelesaian aspek administratif dan zonasi yang sering kali menjadi hambatan.

Baca juga: Kolaborasi riset diperlukan untuk dukung peningkatan status Patiayam

Baca juga: Fosil gajah purba elephas bakal dijadikan objek wisata Situs Patiayam

"Situs ini memiliki kesamaan temuan dengan situs-situs lain seperti Sangiran, Semedo, dan Sulawesi Selatan, yang berasal dari formasi geologis serupa. Penemuan fosil hewan purba seperti Stegodon, Bubalus, hingga Sondaicus memperkuat nilai ilmiah Pati Ayam sebagai bagian penting dari prasejarah Indonesia," ungkapnya.

Lebih lanjut, Fadli juga menyoroti perlunya keseimbangan antara pelestarian budaya dan pemanfaatan untuk masyarakat.

Ia mengusulkan pendekatan lintas sektor untuk mengatasi berbagai kendala, termasuk kebijakan terkait penelitian dan pelestarian.

Sebagai langkah strategis, Fadli menyampaikan rencana pelaksanaan konferensi nasional prasejarah pada Oktober tahun mendatang, yang akan mengundang para ahli dari dalam dan luar negeri.

Selain itu, pada Desember 2024, Kementerian Kebudayaan akan mengadakan pameran di Museum Nasional untuk memamerkan fosil Homo Erectus asli, Stegodon, dan temuan lainnya, guna meningkatkan edukasi dan literasi budaya masyarakat.

Ia juga mengusulkan pembentukan omnibus law di bidang kebudayaan untuk menyederhanakan regulasi terkait pelestarian budaya, termasuk perlindungan cagar budaya, permuseuman, dan musik.

"Kami ingin memastikan bahwa semua elemen kebudayaan, termasuk Situs Patiayam, dapat dilestarikan dan dimanfaatkan secara optimal untuk membangun karakter bangsa," ungkap Fadli.

Baca juga: Pemkab: Sejarah Situs Patiayam Kudus bakal dibukukan

Baca juga: Penemu fosil purba di Kudus diusulkan mendapatkan kompensasi

Baca juga: Tujuh desa penyangga Situs Patiayam didorong ikut selamatkan fosil

Pewarta: Putri Hanifa
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024