Boao (ANTARA) - Sebuah laporan wadah pemikir (think tank) yang dirilis pada Rabu (4/12) menyuguhkan analisis mendalam tentang bagaimana dunia diundang untuk mengenal China yang sesungguhnya dari dekat, ketika wisatawan mancanegara (wisman) berbondong-bondong mengunjungi negara itu yang didorong oleh serangkaian langkah pemfasilitasan.

Laporan tersebut, yang berjudul "China Travel: Mengundang Dunia untuk Mengenal China yang Sesungguhnya" (China Travel -- Inviting the World to Experience a Real China), dirilis oleh New China Research, wadah pemikir yang berada di bawah naungan Kantor Berita Xinhua.

Laporan itu merangkum dan menjelaskan relevansi domestik dan global dari lonjakan perjalanan masuk (inbound travel) China. Laporan ini mengungkapkan China memperkenalkan serangkaian kebijakan dan langkah-langkah pemfasilitasan bagi warga asing yang datang ke China untuk bekerja, belajar, atau berwisata.

Mulai 1 Desember 2023, pelancong dari Prancis, Jerman, Italia, Belanda, Spanyol, dan Malaysia dapat masuk dengan bebas visa hingga 15 hari untuk keperluan bisnis, wisata, kunjungan keluarga, atau transit, tanpa memerlukan perjanjian timbal balik.

Kebijakan itu telah diperluas beberapa kali dalam setahun terakhir. Hingga saat ini, dengan 38 negara yang kini menikmati akses bebas visa unilateral, kesempatan untuk melakukan pertukaran dan kunjungan yang bermakna telah diperluas, dan masa tinggal maksimal dilipatgandakan menjadi 30 hari per 30 November.

Menurut laporan tersebut, pada paruh pertama (H1) 2024, jumlah warga asing yang masuk ke China mencapai 14,64 juta, naik 152,7 persen secara tahunan (year on year/yoy). Dari jumlah tersebut, sekitar 8,54 juta di antaranya masuk ke China dengan bebas visa atau naik 190,1 persen (yoy).

Laporan ini dirilis pada acara Konferensi Tahunan Wadah Pemikir CEIS Xinhua (Xinhua CEIS Think Tank Annual Conference) 2024 di Boao, provinsi pulau Hainan, China selatan. CEIS merupakan kependekan dari China Economic Information Service (Layanan Informasi Ekonomi China), penyedia informasi dan layanan ekonomi profesional di bawah naungan Xinhua.

Pewarta: Xinhua
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2024