Tiket seasonal ini kan ada high, ada low. Nah ini kita meminta bikin rencana 5 tahun. Gimana Lebaran, gimana Nataru (Natal dan Tahun Baru). Apalagi tadi, Bapak Presiden (Prabowo Subianto) semuanya planning sekarang

Tangerang (ANTARA) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, pemerintah akan membuat rencana lima tahunan terkait dengan harga tiket di Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) maupun musim libur lainnya.

"Tiket seasonal ini kan ada high, ada low. Nah ini kita meminta bikin rencana 5 tahun. Gimana Lebaran, gimana Nataru (Natal dan Tahun Baru). Apalagi tadi, Bapak Presiden (Prabowo Subianto) semuanya planning sekarang," ujar Erick usai melakukan peninjauan kesiapan Natal dan Tahun Baru di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Rabu.

Erick menyampaikan, pemerintah segera membuat peta jalan terkait dengan industri penerbangan di Indonesia, dan memitigasi situasi apa yang biasanya terjadi pada periode HBKN dan musim libur.

Menurut dia, hal ini tidak bisa hanya dilakukan oleh Kementerian BUMN, tetapi perlu melibatkan seluruh kementerian/lembaga lainnya.

"Jadi tidak selalu kagetan. Nah ini yang kita harus lagi perbaiki, Pak Menko (Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan) setuju, Pak Menteri Perhubungan setuju, Ibu Menteri Pariwisata setuju, jadi semuanya kita kerja sama. Tidak hanya BUMN, tetapi private sector harus terlibat sama-sama, jadi nggak sendiri-sendiri, kita kerja itu harus sama-sama," katanya.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi mengatakan, pihaknya berupaya menekan harga tiket pesawat untuk periode libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 sehingga lebih murah.

Dalam Rapat Kerja Komisi V DPR RI di Jakarta, Rabu (4/12), Dudy mengatakan telah dilakukan rapat koordinasi lintas kementerian dan lembaga negara serta para pemangku kepentingan, dengan kesepakatan pemberian dukungan instrumen terhadap kelas ekonomi penerbangan domestik antara lain pemberian potongan harga jual avtur di 19 bandara dengan rentang Rp700 sampai dengan Rp980 per liter yang berlaku selama Desember 2024.

Di samping itu, pemberian dukungan instrumen lainnya terhadap kelas ekonomi penerbangan domestik yakni penurunan fuel surcharge dari 10 persen menjadi 2 persen untuk tipe jet dan dari 25 persen menjadi 20 persen untuk tipe propeler.

Kemudian opsi penambahan jam bandara dan layanan navigasi penerbangan menjadi 24 jam.

Selanjutnya potongan 50 persen untuk tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) dan Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan, Penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U).

Baca juga: Erick Thohir sebut fasilitas baru Bandara Soetta tingkatkan kunjungan
Baca juga: Kementerian BUMN berkomitmen jalankan program ketahanan pangan
Baca juga: Kementerian BUMN dukung turunnya harga tiket pesawat di libur natal

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024