Ayo mulai ada gerakan ngobrol, sempatkan ngobrol sama bapak, sama ibu, sama suami, sama istri
Karawang (ANTARA) - Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Wihaji mengingatkan pentingnya komunikasi antara anggota keluarga guna mencegah terjadinya konflik yang berujung pada tindakan kekerasan.
"Ayo mulai ada gerakan ngobrol, sempatkan ngobrol sama bapak, sama ibu, sama suami, sama istri. Setiap masalah keluarga dikembalikan ke keluarga, yang bisa menyelesaikan ya keluarga," kata Wihaji saat ditemui di Karawang, Jawa Barat pada Rabu.
Wihaji menyoroti saat ini para remaja lebih sering mengungkapkan keluh kesahnya melalui media sosial daripada menyampaikan langsung kepada keluarganya.
Menurutnya, penggunaan teknologi yang bijak oleh remaja, termasuk media sosial, dapat mencegah dampak negatifnya termasuk risiko konflik dalam keluarga.
"Kita tidak antimedsos (media sosial), kita tidak antiteknologi tetapi kita manfaatkan teknologi untuk kebaikan, memanfaatkan medsos untuk kebaikan dan itu harus ada caranya," ujar dia.
Ia mengajak peran anggota keluarga sebagai menyampaikan edukasi serta membantu memberikan solusi bagi persoalan yang dialami remaja salah satunya melalui komunikasi yang baik.
"Problem keluarga dimulai dari keluarga, solusinya dikembalikan ke keluarga dengan ngobrol insya Allah itu mengurangi problem kita," tutur Wihaji.
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Woro Srihastuti Sulistyaningrum menyebut pengasuhan menjadi kunci untuk menangani kekerasan dalam keluarga.
“Kalau kaitannya dengan berbagai kekerasan yang banyak melibatkan anak, banyak isu yang muncul sekarang ini. Kata kuncinya itu ada di pengasuhan sebenarnya, lalu kemudian pengasuhan ini mengalami kendala dengan berbagai alasan, misalnya kedua orang tua terpaksa harus bekerja karena masalah ekonomi, jadi masih banyak orang tua yang mungkin tidak paham bagaimana mengasuh anak,” katanya.
Ia menegaskan kesiapan dalam membangun keluarga menjadi isu yang penting untuk diperhatikan oleh seluruh kementerian dan lembaga.
Baca juga: Mendukbangga: Gerakan orang tua asuh stunting bidik 1 juta KRS di 2025
Baca juga: BNN-Kemendukbangga kolaborasi bangun ketahanan keluarga antinarkoba
Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024