Jakarta (ANTARA) - Warta humaniora kemarin, Rabu (4/12), tentang Presiden Prabowo yang menegur Gus Miftah terkait ucapan viral ke pedagang es hingga Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) yang menyatakan pentingnya transformasi digital di dunia pendidikan masih menarik untuk dibaca.
Selain itu, ada juga warta soal sinergi untuk menangani kekerasan terhadap perempuan dan Gunung Semeru yang kembali erupsi.
Berikut rangkuman berita:
Presiden Prabowo tegur Gus Miftah terkait ucapan viral ke pedagang es
Presiden Prabowo Subianto memberikan teguran kepada Utusan Khusus Presiden, Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah, atas pernyataannya kepada pedagang es teh bernama Sunhaji yang sempat viral di media sosial.
Berita selengkapnya di sini.
Menag: Kasus Gus Miftah jadi pembelajaran kontrol diri di depan publik
Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar berharap kasus yang menimpa Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan Miftah Maulana atau Gus Miftah bisa menjadi pembelajaran untuk mengontrol diri di hadapan publik.
Berita selengkapnya di sini.
Menteri Arifah tekankan sinergi tangani kekerasan terhadap perempuan
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi menekankan pentingnya sinergi pemerintah dengan berbagai pihak, mulai dari organisasi masyarakat sipil, dunia usaha, media, komunitas lokal, hingga mitra pembangunan dalam mencegah dan menangani kekerasan terhadap perempuan.
Berita selengkapnya di sini.
Gunung Semeru kembali erupsi Rabu Sore
Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) kembali erupsi dengan amplitudo maksimum 22 milimeter (mm) pada Rabu sore.
Berita selengkapnya di sini.
Kemendikdasmen: Transformasi digital tingkatkan kualitas pendidikan
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mengemukakan transformasi digital berpengaruh terhadap peningkatan kualitas pendidikan, khususnya pembelajaran yang lebih inovatif dan inklusif.
Berita selengkapnya di sini.
Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024