Lima desa itu berada di luar radius tujuh kilometer sehingga bisa dipulangkan
Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), menyatakan pengungsi dari lima desa korban erupsi Lewotobi Laki-laki akan dipulangkan ke rumahnya masing-masing.
"Tanggal 7 hari Sabtu nanti mereka akan dipulangkan ke rumah masing-masing," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Flores Timur Hery Lamawuran saat dihubungi dari Kupang, Kamis.
Hal ini disampaikan berkaitan dengan perkembangan erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki dan perkembangan pengungsi erupsi Lewotobi yang masih berada di tenda pengungsian sejak tanggal 4 November 2024.
Baca juga: BNPB jamin air dan jaringan listrik di huntara korban erupsi lewotobi
Dia menyebutkan lima desa itu adalah Nurabelen, Boru Kedang, Nileknoheng, Pululera, dan Hewa.
Hery mengatakan warga dari lima desa itu diizinkan pulang ke kediamannya masing-masing karena berdasarkan pengamatan kelima desa itu berada di luar dari Kajian Risiko Bencana (KRB).
"Lima desa itu berada di luar radius tujuh kilometer sehingga bisa dipulangkan," ucapnya.
Dia menambahkan saat ini proses pendataan masih dilakukan untuk memastikan berapa jumlah total warga dari lima desa itu yang akan kembali ke rumah masing-masing.
Baca juga: BNPB: 2.200 KK korban erupsi Lewotobi tempati huntara akhir tahun ini
Pihaknya menargetkan pada Jumat (6/12) besok jumlah pasti pengungsi yang kembali ke rumah masing-masing sudah terdata lengkap.
Hery juga mengatakan sebelum kembali ke rumah masing-masing pemerintah juga telah memberi pengarahan untuk mewaspadai jika terjadi bencana lagi.
"Selain itu mereka juga dibekali dengan logistik agar mereka bisa makan selama beberapa hari, setelah itu akan ada pengiriman logistik lagi bagi desa-desa tersebut," ujar dia.
Hal ini dilakukan, kata dia, karena lahan pertanian serta semua kebutuhan makan minum tidak ada lagi saat erupsi terjadi.
Baca juga: Mensos pastikan kebutuhan pengungsi erupsi Gunung Lewotobi tercukupi
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024