Tidak hanya kita harus punya udara yang bersih, air bersih, lingkungan yang sehat, tetapi juga kita memberikan kesempatan kepada semua mahkluk hidup untuk hidup bersama dengan kita, sama nyamannya dan tidak terancam
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kehutanan (Kemenhut) mengingatkan pentingnya hidup berbagi ruang antara manusia dengan mahkluk hidup lain, termasuk flora dan fauna, yang kini mengalami ancaman berkurangnya populasi.
"Tidak hanya kita harus punya udara yang bersih, air bersih, lingkungan yang sehat, tetapi juga kita memberikan kesempatan kepada semua mahkluk hidup untuk hidup bersama dengan kita, sama nyamannya dan tidak terancam," ujar Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kemenhut Satyawan Pudyatmoko dalam diskusi yang diadakan Yayasan WWF Indonesia di Jakarta, Kamis.
Berbagi ruang itu diperlukan mengingat Indonesia memiliki keanekaragaman hayati pada hampir seluruh wilayahnya mulai dari fauna, seperti Harimau Sumatera dan Dajah yang terancam punah, serta flora seperti padma raksasa (Rafflesia arnoldii).
Satyawan mengatakan terdapat konsep berbagi ruang dalam sektor kehutanan dan lingkungan hidup untuk memastikan adanya penataan ruang sesuai dengan fungsinya, termasuk wilayah konservasi yang bertujuan menjaga keanekaragaman hayati.
Baca juga: Bappenas dorong penerapan indikator keanekaragaman hayati di daerah
Langkah itu diperlukan karena manusia, kata dia, memiliki ketergantungan juga dengan mahkluk hidup yang lain termasuk tumbuhan dan hewan.
"Dalam konsep berbagi ruang di kehutanan dan juga lingkungan hidup ada konsep bagaimana kita membagi wilayah Indonesia tadi menjadi tata ruang. Kalau di hutan kita punya hutan konservasi yang fokusnya untuk memelihara keanekaragaman hayati," tuturnya.
Tidak hanya pembagian ruang, dia mengatakan pemerintah juga sudah mengupayakan berbagai langkah perlindungan untuk menjaga keanekaragaman hayati tersebut, termasuk dengan keberadaan daftar flora dan fauna yang dilindungi karena populasinya yang semakin mengecil.
"Selanjutnya ketika kita ingin melindungi alam kita, ingin berbagi ruang, kita bicara bagaimana manusia memiliki etika terhadap lingkungannya. Bagaimana kita berinteraksi dengan makhluk hidup lain, bagaimana kita punya respek terhadap alam," kata Satyawan Pudyatmoko.
Baca juga: Melestarikan keanekaragaman hayati demi keberlanjutan Indonesia
Baca juga: 196 negara hadiri KTT COP16 keanekaragaman hayati PBB di Kolombia
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024