Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kehutanan (Kemenhut) menyebutkan peran swasta sangat diperlukan untuk mendukung upaya konservasi, terutama untuk menjaga populasi yang berada di luar kawasan taman nasional (TN).

Dalam diskusi yang diadakan WWF Indonesia di Jakarta, Kamis, Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kemenhut Satyawan Pudyatmoko mengatakan salah satu cara untuk mengatasi isu pendanaan dalam konservasi adalah dengan kolaborasi bersama sektor swasta dan masyarakat.

Dia mengatakan kerja sama juga dapat dilakukan tidak hanya antara pemerintah tetapi juga antara swasta dan lembaga swadaya masyarakat untuk mendukung upaya konservasi, terutama yang berada di luar wilayah lindung di beragam lokasi seluruh Indonesia seperti taman nasional.

"Lebih bagusnya lagi, konservasi yang dilakukan ini berada di luar taman nasional," kata Satyawan.

Baca juga: Kemenhut terus lakukan kolaborasi atasi isu pendanaan konservasi

Dia memberi contoh bahwa meski taman nasional sudah melakukan fungsinya dengan baik terdapat keterbatasan ketika ingin melakukan konservasi yang berada di areal lain. Terutama mengingat banyak populasi satwa kunci seperti harimau sumatra dan gajah yang berada di luar kawasan seperti hutan produksi.

Beberapa langkah baik yang sudah berjalan sejauh ini, menurut dia, harus terus dikembangkan untuk mendukung upaya konservasi di tanah air.

"Kewajiban pemerintah tentu membuka jalan selebar-lebarnya untuk kerja sama ini dan kita selalu mendukung agar kerja sama itu betul-betul bisa berjalan baik, efektif," kata Satyawan.

Baca juga: Dukung konservasi, Kemenhut soroti perbaikan ekonomi masyarakat lokal

"Tujuan kita sama agar biodiversitas di Indonesia bisa lestari dan kita mewariskan lingkungan dan biodiversitas yang lebih baik untuk generasi yang akan datang," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Anggota DPR RI Budisatrio Djiwandono mengatakan terdapat kerja sama antara WWF Indonesia dengan pihaknya untuk menggunakan lahan konsesi PT Tusam Hutani Lestari yang dimiliki Presiden Prabowo Subianto di Aceh untuk mendukung konservasi gajah yang terancam punah.

Dia juga menyinggung bagaimana setelahnya dalam kunjungan kenegaraan ke Inggris, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan akan mengalokasikan 20 ribu hektare lahannya untuk konservasi gajah di Aceh.

Baca juga: Kemenhut ingatkan pentingnya berbagi ruang jaga keanekaragaman hayati

"Di Aceh nanti kemungkinan kolaborasinya adalah perusahaan swasta dengan WWF, itu sekali lagi itu inisiatif private. Saya berpikir ini tidak mungkin sukses kalau sendiri, pasti nanti pemerintah dalam kapasitasnya akan membantu dan juga stakeholders lain," kata Budisatrio.

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024