Jakarta (ANTARA) - Kementerian Luar Negeri (Kemlu RI) menyatakan status siaga di sejumlah daerah Suriah telah ditingkatkan menyusul eskalasi konflik yang terjadi akibat serangan kelompok bersenjata anti-rezim di Suriah Utara.
“Sesuai dengan rencana kontingensi, KBRI Damaskus telah meningkatkan status siaga di beberapa provinsi di Suriah menjadi Siaga I (tingkat tertinggi),” ucap Direktur Pelindungan WNI dan BHI Kemlu RI Judha Nugraha pada agenda taklimat media Kemlu RI di Jakarta, Kamis.
Status Siaga I diberlakukan di delapan dari 14 provinsi Suriah, yaitu Aleppo, Idlib, Hama, Dier Zour, Hasaka, Raqqa, Daraa, dan Suwaida mulai 2 Desember 2024, ucap Judha. Sementara, kawasan Suriah lainnya, termasuk Damaskus, berada dalam status Siaga II.
Judha mengatakan, menyusul eskalasi konflik Suriah, Kemlu RI telah berkoordinasi dengan KBRI Damaskus, KBRI di negara-negara yang berbatasan dengan Suriah, dan pihak terkait lainnya untuk memantapkan rencana kontingensi dan mengevaluasi status siaga.
Saat ini masih terdapat 1.162 WNI di Suriah yang mayoritas berada di Damaskus dan Hasaka. Ada 35 WNI yang menetap di kawasan Aleppo dan Hama yang sedang bergejolak, ucap dia.
Mengingat kondisi keamanan yang memburuk di Suriah, Kemlu RI dan KBRI setempat terus mengimbau WNI di Suriah untuk segera melakukan lapor diri dan menjaga komunikasi dengan perwakilan RI, menghindari tempat rawan, dan menggunakan medsos secara bijak.
WNI turut diminta untuk mempersiapkan “tas survival” yang berisi dokumen dan benda-benda penting yang dapat segera dibawa apabila harus mengungsi ke tempat aman, serta menandatangani surat pernyataan evakuasi, kata Direktur PWNI Kemlu.
“Kami juga sangat mengimbau kepada para WNI untuk mengikuti proses evakuasi yang telah disampaikan Perwakilan WNI setempat, jangan ditunda-tunda,” kata Judha, menambahkan.
Pertempuran kembali pecah pada 27 November antara pasukan rezim Bashar Al-Assad dengan kelompok bersenjata anti-rezim di pedesaan barat Aleppo di wilayah utara Suriah, sehingga menandai eskalasi baru dalam konflik yang telah berlangsung hampir 14 tahun.
Dalam seminggu terakhir, pasukan anti-pemerintah dalam serangan mendadak dilaporkan telah merebut kontrol atas Aleppo dan wilayah lainnya.
Baca juga: Komisi PBB: Kekejaman masa lalu di Suriah tidak boleh diulang lagi
Baca juga: PBB peringatkan situasi di Suriah sangat fluktuatif dan berbahaya
Baca juga: WHO: Peningkatan kekerasan di Suriah membebani sistem kesehatan
Pewarta: Nabil Ihsan
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2024