Jakarta (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Jakarta Barat menegaskan bahwa partisipasi pemilih dalam Pilkada DKI Jakarta 2024 merupakan tanggung jawab semua pihak.
"Partisipasi pemilih itu bukan tanggung jawab penyelenggara saja, tapi semua pihak itu mempunyai kewajiban juga untuk meningkatkan partisipasi masyarakat," ungkap Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat Bawaslu Jakarta Barat Abdul Roup saat dihubungi di Jakarta pada Kamis.
Menurut Roup, selain penyelenggara Pilkada, pemerintah setempat, partai politik serta masyarakat juga memiliki peran penting untuk mendorong keikutsertaan warga dalam pilkada.
"Termasuk masyarakat sendiri juga ya, kemudian 'stakeholder' yang ada dan penting juga itu peran partai politik," tutur Roup.
Hal tersebut disampaikan Roup menanggapi saksi Paslon Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) yang menolak untuk menandatangani hasil pleno rekapitulasi penghitungan suara tingkat Kota Jakarta Barat. Pasangan calon (paslon) Pram-Doel dinyatakan menang telak.
Baca juga: Jika dua putaran, paslon harus rangkul suku Betawi untuk bisa menang
Baca juga: Partisipasi pemilih rendah, Tim RIDO laporkan KPU DKI Jakarta ke DKPP
Penolakan tersebut salah satunya akibat tingkat partisipasi pemilih di Jakarta Barat yang terhitung rendah, yakni 52-58 persen dari sebanyak 1.909.774 pemilih Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Jakarta Barat.
Selanjutnya, Roup menyebutkan bahwa pihaknya sudah berupaya dengan membentuk sejumlah forum masyarakat anti golongan putih (golput) beberapa waktu sebelum Pilkada DKI Jakarta 2024 diadakan.
"Tapi kan lagi-lagi kembali ke masyarakatnya. Ya sebetulnya ada banyak faktor yang berpengaruh. Itu tadi, semua pihak harus terlibat," katanya.
Sebelumnya, saksi pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) menolak untuk menandatangani hasil pleno rekapitulasi tingkat Kota Jakarta Barat, Rabu (4/12).
"Kami dari saksi pasangan gubernur nomor 1 RIDO, itu tidak menandatangani berita acara itu dikarenakan memang pertama itu tingkat partisipasi publik kita dalam pilkada kali ini rendah," kata Saksi Paslon RIDO, Zulfadilah saat ditemui wartawan usai pleno rekapitulasi, Rabu.
Baca juga: Penetapan pemenang Pilkada DKI bisa lebih cepat dari jadwal 9 Desember
Baca juga: Partisipasi pemilih Pilkada di Jakarta hanya 58 persen
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024