Palembang (ANTARA) - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan Gunung Dempo, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan, berpotensi erupsi freatik.

Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid dalam keterangan tertulis yang diterima di Palembang, Kamis, mengatakan setelah erupsi tanggal 26 November 2024 hingga tanggal 5 Desember 2024 pukul 09.00 WIB, tidak terjadi erupsi di Gunung Dempo.

Aktivitas vulkanik didominasi oleh hembusan dan tremor menerus. Puncak dan kawah Gunung Dempo secara visual tidak teramati karena terjadi badai angin kencang dan kabut tebal.

Perkembangan terakhir aktivitas Gunung Dempo periode 27 November-5 Desember 2024, gunung terlihat jelas hingga tertutup kabut. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis tinggi sekitar 50 meter dari puncak. Cuaca cerah hingga badai, angin lemah hingga kencang ke arah utara, timur, selatan, dan barat. Suhu udara sekitar 18-28 Celcius dengan kelembaban 50–90 persen.

Baca juga: Badan Geologi: Pola aktivitas gunung berapi di Indonesia berubah

“Potensi bahaya saat ini berupa erupsi freatik dengan ancaman bahaya berupa lontaran material dari kawah utama melanda wilayah dengan radius 1 kilometer dari pusat erupsi. Hujan abu dapat terjadi dengan jarak dan intensitas tergantung pada arah dan kecepatan angin,” ujarnya.

Oleh sebab itu, masyarakat, pendaki, pengunjung, dan wisatawan agar tidak mendekati dan bermalam (berkemah) di pusat aktivitas Gunung Dempo dalam radius satu kilometer, serta arah bukaan kawah sejauh dua kilometer ke sektor utara, mengingat kawah sebagai pusat letusan dan gas-gas vulkanik yang dapat membahayakan bagi kehidupan.

Baca juga: Enam gunung api RI berstatus siaga dan awas dalam pengawasan penuh

Masyarakat sekitar Gunung Dempo diimbau agar tetap tenang, beraktivitas seperti biasa, tidak terpancing isu-isu tentang erupsi Gunung Dempo, dan tetap mengikuti perkembangan aktivitas Gunung Dempo melalui aplikasi MAGMA Indonesia yang dapat diunduh di Google Playstore atau melalui halaman web https://magma.esdm.go.id, https://vsi.esdm.go.id, dan https://geologi.esdm.go.id.

Selain itu, pemerintah daerah, BPBD provinsi dan kabupaten agar senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Dempo di Kelurahan Dempo Makmur, Kecamatan Pagaralam Utara, Kota Pagar Alam, Provinsi Sumatra Selatan atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi di Bandung.

Baca juga: Badan Geologi perluas zona bahaya setelah Gunung Ibu erupsi 2.577 kali

“Tingkat aktivitas Gunung Dempo akan dievaluasi kembali secara berkala maupun jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan. Tingkat aktivitas dianggap tetap jika evaluasi berikutnya belum diterbitkan,” kata Wafid.

Pewarta: Ahmad Rafli Baiduri
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024