Target kita Oplah 851 ribu hektare, cetak sawah 500 ribu hektare, kemudian eksisting di Pulau Jawa terbagi irigasi tersier, sekunder, primer itu satu juta hektare, total 2,3 juta hektare,
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa pihaknya akan menggarap lahan seluas 2,3 juta hektare sawah, sehingga bisa mencapai swasembada pangan yang ditargetkan Presiden Prabowo Subianto.
Mentan di Jakarta, Kamis mengatakan bahwa lahan yang akan digarap tersebut telah dipetakan dalam tiga bentuk, meliputi optimalisasi lahan rawah (Oplah) cetak sawah baru, dan normalisasi irigasi tersier, primer, dan sekunder daerah eksisting.
"Target kita Oplah 851 ribu hektare, cetak sawah 500 ribu hektare, kemudian eksisting di Pulau Jawa terbagi irigasi tersier, sekunder, primer itu satu juta hektare, total 2,3 juta hektare," kata Mentan.
Dia menyampaikan bahwa normalisasi irigasi tersier, primer, dan sekunder seluas satu juta hektare itu di daerah eksisting lebih didominasi di Pulau Jawa.
"Normalisasi irigasi yang dulu tanam tiga kali (selama musim tanam), tapi karena salurannya tersumbat, kita perbaiki normalisasi sehingga bisa tanam kembali seperti sediakala, yaitu tiga kali. (Ini target) di 2025, persiapan sekarang, kita curi start," ujarnya.
Sementara itu, untuk cetak sawah baru, Kementerian Pertanian melakukan hal itu di wilayah timur Indonesia, seperti di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan.
Mentan menuturkan, untuk memperkuat infrastruktur irigasi pada lahan intensifikasi dan ekstensifikasi demi mewujudkan swasembada pangan, pihaknya bersinergi dengan Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Mentan bersama Menteri PU Dody Hanggodo dan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menggelar Rapat Koordinasi Irigasi bersama di Kantor Pusat Kementan Jakarta.
"Hari ini kita rapat koordinasi. Rapat bersama Kementerian PU, Kementerian Pertanian dengan Pak KSAD. Nah, kita sudah clear tugas masing-masing untuk mengakselerasi pencapaian swasembada seperti arahan Bapak Presiden Republik Indonesia (Prabowo Subianto)," tuturnya.
Amran meyakini, dengan adanya sinergi lintas sektor dalam melakukan optimalisasi lahan rawa, cetak sawah baru dan normalisasi irigasi tersier, primer maupun sekunder di daerah eksisting, maka produksi beras dalam negeri akan naik atau bertambah.
"Yang penting produksi pasti bertambah, itu sudah pasti," kata Mentan.
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2024