Jakarta (ANTARA) - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat menyusun rencana induk (renduk) atau masterplan transformasi penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional Nusa Tenggara Barat-Nusa Tenggara Timur 2028.

Rapat koordinasi yang dipimpin oleh Wakil Ketua Umum KONI Pusat, Suwarno tersebut merupakan tindak lanjut dari hasil forum group discussion dan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) KONI Provinsi se- Indonesia yang dilaksanakan beberapa pekan terakhir.

"Topik hari ini tentang Master Plan atau Penyusunan Rencana Induk (Renduk) PON XXII NTT dan NTB. Master plan yang disusun sebagai referensi dari PON Jabar, Papua dan Aceh-Sumut,” ungkap Suwarno dalam keterangan resmi KONI Pusat, Kamis.

Suwarno mengatakan bahwa renduk PON NTB-NTT 2028 telah disusun dan dapat disesuaikan kembali sesuai dengan kebutuhan dari pihak tuan rumah penyelenggara.

Suwarno berharap dengan telah disusunnya renduk ini juga sekaligus menjadi acuan dan dasar untuk Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) menerbitkan surat keterangan (SK) tentang penetapan tuan rumah PON 2028.

“Saya berharap setelah adanya renduk menjadi dasar untuk Menpora dapat menerbitkan SK tentang penetapan tuan rumah PON XXII tahun 2028 di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB), agar Tuan Rumah segera menyiapkan pendanaan melalui APBD maupun APBN secara matang dan terprogram,” ujar Suwarno.

Baca juga: KONI targetkan cabang olahraga PON 2028 diumumkan pada Desember

Menerima hasil renduk PON 2028, Ketua Umum KONI provinsi NTT, Josef Adrianus Nae Soi mengatakan akan mengkonsultasikan terlebih dahulu dengan Dispora NTT untuk penentuan cabang yang tengah dibahas dan dipertandingkan ke depannya.

“Kami dari KONI provinsi NTT akan konsultasikan terlebih dahulu dengan Dispora NTT untuk penentuan cabang olahraga yang saat ini dibahas,” ungkap Ketua Umum KONI Provinsi NTT Josef Adrianus Nae Soi.

Ketua Umum KONI Provinsi NTB, Mori Hanafi yang sepakat dengan hasil renduk PON 2028 yang mengusulkan untuk mempertandingkan cabang yang juga dipertandingkan di Olimpiade, SEA Games dan masuk dalam Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).

“Pada prinsipnya kami sepakat bahwa yang dipertandingkan cabang olahraga Olimpiade, SEA Games dan DBON , privilege tuan rumah tidak ikut BK PON, minimal diikuti 12 provinsi cabang beregu dan 15 provinsi cabang individu,” ungkap Ketua Umum KONI Provinsi NTB Mori Hanafi.

Baca juga: KONI sebut PON 2028 diarahkan pada cabang olahraga Olimpiade

Baca juga: Menpora sebut PON 2028 di NTT-NTB fokus pada keberlanjutan

Pewarta: Fajar Satriyo
Editor: Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024