Kolombo (ANTARA) - Karnaval Kuliner China (Chinese Food Carnival) diadakan di Kolombo, Sri Lanka, pada Rabu (4/12) malam waktu setempat, menarik partisipasi lebih dari 200 tamu dari China dan Sri Lanka.
Wakil Menteri Luar Negeri, Ketenagakerjaan Luar Negeri, dan Pariwisata Sri Lanka Ruwan Ranasinghe mengatakan dalam pidatonya bahwa persahabatan antara Sri Lanka dan China memiliki sejarah yang panjang, dan kedua negara menjadi semakin erat dalam pertukaran politik, ekonomi, dan budaya.
Festival kuliner ini tidak hanya dapat menarik wisatawan tetapi juga meningkatkan rasa saling memahami dan persahabatan, ujarnya.
Qi Zhenhong, duta besar China untuk Sri Lanka, mengatakan bahwa pertukaran budaya, termasuk budaya kuliner, menjadi jembatan penting untuk meningkatkan persahabatan antara rakyat China dan Sri Lanka.
Kedua belah pihak akan terus berupaya keras untuk memperdalam rasa saling memahami antara kedua bangsa dan mendorong pengembangan hubungan China-Sri Lanka yang berkelanjutan, kata Qi.
Lebih dari 10 gerai makanan China didirikan dalam acara tersebut, mempromosikan sumber daya pariwisata dan gaya hidup China yang kaya dan beragam.
Para pelajar Sri Lanka menampilkan Opera Peking, tari merak, dan tarian khas Xinjiang dalam acara itu, berpartisipasi dalam seminar tentang masakan China dan 24 posisi matahari, serta lokakarya interaktif tentang pengalaman budaya, sehingga mendapatkan pengalaman langsung tentang budaya China yang kaya dan beragam.
"Pertukaran kuliner telah memperdalam ikatan budaya kita, menyatukan orang-orang melalui bahasa universal berupa makanan. Kami menantikan lebih banyak lagi kegiatan seperti ini untuk mempererat kedua bangsa," kata A.M.P.M.B. Atapattu, sekretaris tetap Kementerian Buddhasasana, Urusan Agama, dan Budaya Sri Lanka.
Acara tersebut dipandu oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata China dan Kedutaan Besar China di Sri Lanka serta diselenggarakan oleh Pusat Kebudayaan China di Sri Lanka.
Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2024