Yangon (ANTARA) - Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) mencantumkan festival tahun baru tradisional Myanmar, Ata Thingyan, ke dalam Daftar Representatif Warisan Budaya Takbenda untuk Kemanusiaan, lapor Tim Informasi Dewan Administrasi Negara Myanmar pada Kamis (5/12)

Keputusan UNESCO itu diambil dalam sesi ke-19 Komite Antarpemerintah untuk Perlindungan Warisan Budaya Takbenda, yang diselenggarakan di Paraguay pada 2 hingga 7 Desember.

Myanmar mengajukan berkas pencalonan terkait festival Thingyan kepada UNESCO pada 24 Maret 2023, kata laporan tersebut.

Pengukuhan festival Thingyan ini merupakan hasil dari upaya kolaboratif asosiasi sastra dan budaya etnis dari berbagai negara bagian dan daerah, termasuk asosiasi pelestarian warisan budaya Myanmar, organisasi masyarakat sipil, dan partisipasi aktif masyarakat, urai laporan tersebut.

Pencantuman Thingyan ke dalam Daftar Representatif UNESCO menghadirkan beberapa manfaat, seperti meningkatkan pengakuan global terhadap festival tersebut, memastikan pelestarian dan pewarisan peninggalan budaya ini kepada generasi mendatang, memupuk apresiasi masyarakat terhadap perayaan Thingyan dalam bentuk tradisionalnya, serta memberikan pengalaman berharga kepada Myanmar untuk pengajuan elemen-elemen budaya lainnya agar memperoleh pengakuan yang sama, imbuh laporan tersebut.

Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2024