Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) Budiman Sudjatmiko memastikan Satu Data Tunggal yang saat ini tengah dikumpulkan dan diolah Badan Pusat Statistik (BPS) tersedia sebelum pergantian tahun.
"Targetnya dua minggu ini. Artinya sebelum ayam berkokok di tanggal 1 Januari 2025," ujarnya sesuai menggelar rapat koordinasi di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Jumat.
Data Terpadu tersebut bakal digunakan sebagai acuan pemberian bantuan sosial (bansos) maupun program pemberdayaan dari pemerintah.
Data-data yang dikumpulkan dan diolah tersebut, kata dia, berasal dari data-data yang dihimpun dari berbagai kementerian dan lembaga.
Langkah integrasi data ini, menurut Budiman, agar tidak terjadi tumpang tindih data bantuan kepada masyarakat.
"Sehingga tidak ada lagi tumpang tindih. Tidak ada lagi mismatch ketidakcocokan. Tidak ada lagi satu program tertentu," kata dia.
Selama ini, katanya, ada 154 program pengentasan kemiskinan yang tersebar di 27 kementerian dan lembaga. Maka demi sasaran yang tepat diperlukan suatu data terpadu.
Nantinya, kementerian-kementerian yang akan memberikan bantuan maupun menggulirkan program pemberdayaan akan mengacu pada data yang diolah BPS itu.
"Nah, ini harus di data semua ini. Kira-kira gitu Jangan sampai ada yang satu orang menerima banyak hal. Ada juga kasus-kasus yang seperti itu kan. Kita harus meminimalisir seperti itu," kata dia.
Sebelumnya, Budiman Sudjatmiko mengatakan Pemerintah Indonesia tengah mempelajari keberhasilan Brazil dan China dalam mengentaskan kemiskinan untuk diterapkan dalam kebijakan nasional.
Ia mengatakan kedua negara tersebut dianggap berhasil dalam mengurangi angka kemiskinan berkat dua faktor utama yakni data tunggal yang terintegrasi dan koordinasi yang solid antarlembaga pemerintah.
Baca juga: Prabowo pelajari pengentasan kemiskinan dari lawatan ke China-Brasil
Baca juga: Mensos: Satu Data Tunggal jadi pedoman pemberdayaan disabilitas
Baca juga: Menko Pemberdayaan Manusia & Mensos sepakati satu data kemiskinan
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024