Haikou (ANTARA) - Hainan, provinsi berbentuk pulau tropis yang terletak di bagian paling selatan China, bertekad akan menggenjot pengembangan ekonomi ketinggian rendah (low-altitude economy), dengan memanfaatkan momentum yang lebih luas dari sektor ekonomi ketinggian rendah di China yang berkembang pesat.
Berdasarkan rencana aksi tiga tahun yang ambisius, Hainan menargetkan untuk menarik dan membangun 200 perusahaan yang terkait dengan rantai industri ekonomi ketinggian rendah, dan mencapai skala industri senilai 30 miliar yuan (1 yuan = Rp2.187) atau sekitar 4,17 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.892) pada 2026.
Rencana tersebut menguraikan beberapa target utama, termasuk pembangunan sembilan bandara serba guna serta pendirian 500 lokasi lepas landas dan pendaratan untuk pesawat ketinggian rendah. Selain itu, 300 rute penerbangan pesawat ketinggian rendah akan diluncurkan, dengan volume penerbangan tahunan pesawat berawak dan nirawak masing-masing diproyeksikan akan mencapai 300.000 dan 4,5 juta.
Hainan akan berfokus pada pengembangan pesawat ketinggian rendah dan secara bertahap membangun ekosistem manufaktur. Selain itu, provinsi tersebut akan mendirikan pusat inovasi ekonomi ketinggian rendah dan mendorong terbentuknya klaster industri yang kompetitif.
Sejak menjadi salah satu provinsi percontohan pertama di China untuk reformasi manajemen wilayah udara ketinggian rendah pada 2010, Hainan telah menjadi yang terdepan dalam inisiatif tersebut. Dengan iklim yang baik dan kaya akan sumber daya maritim, pulau tersebut memfasilitasi pariwisata ketinggian rendah dan olahraga udara sepanjang tahun, serta mendukung transportasi laut, operasi penyelamatan lepas pantai, dan pemantauan perikanan.
Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2024