Jakarta (ANTARA) - Polres Metro Jakarta Timur masih menyelidiki penyebab tewasnya bocah perempuan berinisial A (5) di Pasar Rebo, menyusul temuan kejanggalan dari hasil visum rumah sakit setempat pada kondisi korban.
"Sudah ada beberapa orang saksi yang telah kami periksa. Saat ini masih dalam penyelidikan," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Metro Jakarta Timur AKBP Armunanto Hutahaean di Jakarta, Jumat.
Pemeriksaan saksi-saksi itu merupakan orang terdekat dari korban, yakni tantenya, omnya, termasuk ayah korban.
"Kami sudah mintai klarifikasi (ayah kandung korban)," ujarnya.
Hingga saat ini, Polres Metro Jaktim masih menunggu hasil autopsi dari Rumah Sakit Polri, Kramat Jati.
Baca juga: Polda Metro Jaya: Tersangka rudapaksa di jalan tol seorang residivis
Sementara itu, tante korban A, Erna mengaku awalnya tidak menaruh curiga dengan kondisi keponakan yang meninggal itu.
Dia baru mengetahui adanya kejanggalan penyebab kematian sang keponakan setelah mendapatkan informasi dari dokter di RSUD Pasar Rebo.
"Awalnya sakitnya itu memang batuk sama demam, pada Kamis (28/11), terus malam dikasih obat sama ibu (nenek A) paginya itu buang-buang air," katanya.
Kemudian, pada Sabtu (30/11) kondisi korban A sudah membaik. Namun, setelah diberikan makanan ayam dari ayahnya, korban kembali buang-buang air dan langsung dibawa ke dokter dekat rumahnya.
"Pas dibawa ke dokter anak, terus kata dokter anak itu langsung dibawa ke rumah sakit aja. Ketika dibawa ke rumah sakit, korban A sudah tidak sadar, akhirnya dibawa ke rumah sakit, dari rumah sakit itu langsung masuk ke ruang perawatan intensif anak," kata Erna.
Baca juga: Polisi beri trauma healing korban rudapaksa di tol Jakarta-Tangerang
Dia baru mengetahui adanya kejanggalan ketika keponakannya dilakukan pemeriksaan di RSUD Pasar Rebo.
Awalnya, Erna menerima informasi bahwa keponakan mengalami infeksi paru dan infeksi pada alat kelaminnya.
"Ada visum dari RSUD Pasar Rebo, katanya ada sesuatu yang janggal. Infeksinya itu bukan dari ruang pampers atau terkena kuku. Memang ada kejanggalan, seperti ada rudapaksa," ucapnya.
Mengetahui hal tersebut, rumah sakit Pasar Rebo menghubungi Polres Metro Jakarta Timur, lalu A dibawa ke RS Polri untuk dilakukan autopsi.
"Terus dibawa dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk di autopsi," katanya.
Baca juga: Polisi tangkap pria yang rudapaksa karyawan sendiri di Cengkareng
Erna mengaku dirinya dan suaminya sudah dimintai keterangan oleh Polda Metro Jaya terkait meninggalnya korban A.
"Iya (ayah A) juga diperiksa, sama saya dan suami saya, Cuma setelah sampai saat ini dia (ayah A) masih ditahan di sana (Polda Metro)," ucapnya.
A meninggal pada Rabu (4/12) di RS Pasar Rebo.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2024